Bantuan tidak dapat disalurkan tersebut, menurut Ida Fauziyah, disinyalir adanya duplikasi rekening, rekening sudah tutup, rekening pasif, rekening tidak valid, rekening telah dibekukan, dan rekening tidak sesuai dengan NIK.
"Kami meminta BPJS Ketenagakerjaan untuk berkomunikasi dengan stakeholder untuk segera menyelsaikan persoalan pelaporan data rekening sebagaimana dimaksud," katanya.
Dia juga mengimbau kepada pemberi kerja/perusahaan beserta para pekerja untuk membangun komunikasi dan dialog terkait data rekening para pekerja guna memastikan tidak ada kesalahan dalam pelaporan rekening ke BPJS Ketenagakerjaan.
Tujuannya agar penyaluran subsidi gaji/upah bisa tepat sasaran. Kemnaker telah menargetkan subsidi gaji/upah dapat disalurkan kepada penerima secara keseluruhan, yakni 15,7 juta penerima, pada pertengahan September 2020.
"Untuk itu, Kami mohon kerja sama semua pihak, baik BPJS Ketenagakerjaan, perusahaan, maupun pekerja, untuk membangun komunikasi dan dialog yang intensif dan harmonis terkait bantuan subsidi gaji/upah ini," ujarnya.
Terima di Hari yang Sama
Menaker melalui Kementerian Ketenagakerjaan sudah mengumumkan bahwa BLT Rp 600.000 tahap 2 untuk 3 juta karyawan sudah cair mulai Sabtu 5 September 2020 sejak dini hari.
Pengumuman cairnya BLT karyawan atau disebut sebagai program Bantuan Subsidi Upah ( BSU) ini terdapat dalam akun Instagram Kemnaker yang sudah terverifikasi.
Cairnya subsidi upah total Rp 1,2 juta untuk dua bulan ini juga dibuktikan dengan banyaknya komentar di akun Instagram tersebut.
Banyak yang berkomentar sudah terima BLT karyawan Rp 1,2 juta tersebut.
Beberapa pekerja di Balikpapan, Kalimantan Timur juga mengakui sudah menerima transferan dari Pemerintah itu Rp 1,2 juta sejak Sabtu 5 September 2020 pagi.
Dua orang karyawan swasta di Balikpapan mengaku sudah menerima Rp 1,2 juta yang masuk ke rekening Mandiri mereka.
Di akun Instagram Kemnaker pun pemilik Bank BRI, BNI, Mandiri, BCA mengaku sudah ada yang menerima transferan dana segar tersebut.
Lalu bagaimana yang belum dapat meski memiliki rekening bank dari BUMN / Himbara ( Himpunan Bank Negara)?
Dan bagaimana pemilik rekening bank swasta seperti BCA, CIMB Niaga, dan lain-lain?