Kebanyakan komet merupakan komet periodik baik periode panjang maupun periode pendek yang setiap beberapa tahun sekali akan kembali mengunjungi Tata Surya dan terlihat dari Bumi.
Menurut data dari (theskylive.com) Komet NEOWISE merupakan komet periode panjang yang memiliki lintasan hampir parabola. Sekali melakukan putaran penuh mengelilingi Matahari komet NEOWISE memerlukan waktu sekitar 6766 tahun lamanya, kita baru bisa melihat komet ini lagi pada tahun 8786.
Saat jaraknya semakin dekat dengan Matahari komet akan mengeluarkan ekor yang terdiri dari ekor gas dan debu.
Hal inilah yang menjadi pembeda antara komet dengan benda langit lainnya dan menjadikan komet terlihat indah dari langit Bumi.
• Mahasiswi Ini Akui Manfaat dari Seminar International Himpunan Mahasiswa FMIPA Untan
Ekor debu dari komet terbentuk karena adanya pemanasan inti komet oleh Matahari (Nesvorný, 2018).
Interaksi antara ion-ion penyusun komet dengan partikel bermuatan dari angin Matahari.
Ekor dari komet dapat terbentang jauh hingga ratusan kilometer.
Bahkan ukurannya lebih besar dari inti komet itu sendiri (solarsystem.nasa.gov).
Inti komet sendiri terdiri dari es dan debu, dijuluki sebagai “bola salju kotor”.
Julukan tersebut diberikan oleh astronom Amerika, Fred Lawrence Whipple 1950 (Altwegg, Balsiger and Fuselier, 2019).
Asal mula keberadaan komet pertama kali digagas oleh Oort (1950) yang mengemukakan bahwa kumpulan komet berasal dari suatu wilayah yang berada jauh dari Matahari.
Membentuk kumpulan seperti awan yang sekarang dikenal dengan Awan Oort.
Awan Oort merupakan wilayah berbentuk gumpalan dari bebatuan es yang menyelubungi Matahari.
Membentang setelah Neptunus mulai dari 10.000AU hingga 100.000 AU (Dones et al., 2004).
Wilayah ini diperkirakan merupakan tempat kelahiran dari komet.
• Membanggakan, Berikut Prestasi Mahasiswa FMIPA Untan