"Karena jika jadi desa mandiri akan dapat reword mendapatkan 300 juta dari gubernur," kata Atbah.
Maka dengan itu tentu akan menambah semangat bagi pemerintah desa untuk terus melakukan pembenahan dan upaya menjadikan desa mandiri.
Pengelolaan kekayaan wisata alam yang dimiliki Sambas, Atbah terinspirasi dari hasil perjalanan panjangnya mengelilingi berbagai daerah, wilayah dan bahkan berbagai negara.
Hingga tak tanggung-tanggung, Atbah terinspirasi dari Negara Jepang yang ditepian sungainya amat sangat bersih.
Dengan demikian tentu kedepan pihaknya akan terus melakukan pembenahan terhadap kekayaan alam yang ada di Sambas.
Atbah pun menginginkan Sambas sebagai tempat wisata yang halal. Dalam artian dirinya tak menginginkan adanya minuman keras dan hal-hal yang dilarang lainnya masuk ke Sambas.
"Jangan sampai jadi tempat miras dan saya ingin tetap menjadi wisata halal. Kita tetap jaga kesehatan jangan sampai menjadi tempat negatif.
Kita hadir kesana (wisata Sambas) bisa refresh dan bisa menikmati keindahan alam dan bisa bertadabbur disana (wisata Sambas)," kata Atbah.
Dengan demikian jika sudah menjadi wisata yang baik tentu akan lebih mudah untuk memasarkan keindahan alam yang dimilikinya.
Terkhusus di era teknologi ini bisa melalui media sosial yang ada.
Pengelolaan wisata alam di Sambas itu, Atbah mengakui tidak hanya dilakukan oleh Pemkab saja.
Namun juga pro aktif para pemerintah Desa, Dinas Terkait, Pendamping Desa, Pendamping Lokal Desa dan tenaga ahli desa, serta ditunjang dengan anggaran yang cukup tinggi mulai dari 1 miliar hingga 2 miliar per desa.
Ia pun menyarankan kepada para pemerintah Desa agar benar-benar jujur dalam pengelolaan dana desa agar tak ada kasus penyelewengan.
"Kami konsen juga di inspektorat dan kita mengawal hingga tuntas. Dan Kunjungan kemana-mana saya selalu menyampaikan jujur dan amanah agar berhati-hati dengan dana negara dan uang rakyat bukan dana pribadi tidak boleh menyelewengkan.
Hari ini tidak ada lagi yang tidak kelihatan, sekecil apapun akan terlihat oleh aparat penegak hukum.
Semua harus apa adanya dan jujur demi kepentingan negara," tutur Atbah. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak