Memasuki bulan Dzulhijjah kita disarankan untuk menambah kualitas ibadah kepada Allah SWT.
Tak hanya itu, ada pula amalan-amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Bagaimana jika kita sudah terlewat satu hari tidak menjalankan amalan tersebut?
Tidak masalah, karena amalan sunnah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah bisa dilakukan di hari kedua dan seterusnya sebelum Hari Tasyrik.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW pernah menyinggung soal keutamaan amalan sunnah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).”
Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?”
Rasulullah SAW menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.”
Hadits tersebut juga menerangkan keutamaan melaksanakan amalan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Amalan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah
Diketahui, hari pertama bulan Dzulhijjah jatuh pada hari Rabu 22 Juli 2020.
Karena Idul Adha diperingati pada 10 Dzulhijjah, maka pada tahun ini, Idul Adha 1441 H ditetapkan pada Jumat, 31 Juli 2020.
Selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini, umat muslim selalu dianjurkan untuk menjalankan puasa sunah sejak tanggal 1 hingga puasa Arafah dan Tarwiyah.