KALBAR 24 JAM- Protes Hasil PPDB, Transaksi Narkoba Asal Malaysia Digagalkan, hingga Pesona Karimata

Penulis: Dhita Mutiasari
Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KALBAR 24 JAM- Protes Hasil PPDB, Transaksi Narkoba Asal Malaysia Digagalkan, hingga Pesona Karimata.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kembali Tribunpontianak.co.id menyajikan beragam informasi, peristiwa dan kejadian menarik mewarnai Kalimantan Barat (Kalbar) dalam kurun waktu 24 jam terakhir di bulan Juni pekan ini sejak Selasa (30/6/2020) kemarin.

Berita yang di sajikan dibawah ini merupakan berita dengan tingkat keterbacaan tinggi dan populer dari pembaca.

Nah, apa saja informasi dan peristiwa populer tersebut.

Berikut tribunpontianak.co.id merangkumnya Rabu (1/7/2020) pagi:

1. Datangi Disdikbud Kalbar, Puluhan Orang Tua Protes Hasil PPDB

Puluhan orang tua siswa menyampaikan protes, karena tidak puas dengan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 yang telah diumumkan hari ini.

Protes disampaikan para orang tua sekaligus meminta penjelasan dan solusi dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar, Selasa (30/6/2020).

Puluhan orang tua tampak berdatangan menunggu didepan pintu masuk Kantor Disdik Kalbar.

Kedatangan para orang tua diterima oleh Kepala Bidang SMA, Fatmawati sekaligus menerima aspirasi yang disampaikan oleh para orang tua.

Para orang tua yang datang menyampaikan protes ditanggapi langsung oleh pihak Disdik Kalbar.

Namun dari pertemuan tersebut dianggap para orang tua siswa tidak memberikan solusi kepada anak-anak mereka yang sudah dinyatakan tidak lulus .

Pada pertemuan tersebut sempat menimbulkan adu mulut orang tua dengan pihak Disdik Kalbar karena kurang memberikan respon terhadap apa yang mereka sampaikan .

Namun apa yang telah disampailan oleh para orang tua siswa tetap ditampung dan menjadi bahan evaluasi Disdik Kalbar.

Satu diantara orang tua yang mendatangi Disdik Kalbar, Merry menjelaskan bahwa kedatangannya ke Disdik Kalbar untuk mempertanyakan nasib anaknya yang dinyatakan tidak lulus PPDB jalur zonasi padahal jarak dari rumah ke sekolah sangat dekat. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

2. Tim Ditresnarkoba dan Bea Cukai Kalbar Gagalkan Transaksi Narkoba Asal Malaysia

Anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar bersama Petugas Bea Cukai berhasil mengungkap peredaran gelap narkotika jenis sabu yang baru masuk dari Malaysia pada Senin, (29/6/2020) tengah malam. 

Pengungkapan kasus tersebut tepatnya di Desa Sungai Ambawang Kuala Kecamatan, Sungai Ambawang tepatnya depan SPBU Sungai Ambawang, Kubu Raya, Kalbar. 

Tak tanggung-tanggung, Narkoba yang baru masuk ke Indonesia melalui jalan tikus dikawasan hutan perbatasan RI-Malaysia di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau ini diamankan sebanyak satu bungkus besar, dengan berat lebih dari setengah kilogram atau sekitar 782,71 gram. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

3. Terungkap Ibu dan Ayah Bayi yang Dibuang di Tempat Sampah Pontianak

 Kapolresta Pontianak Kombes Pol Komarudin memimpin press release pengungkapan kasus pembuangan bayi laki-laki di tempat sampah, Selasa (30/6/2020).

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang tersebut dibuang di tempat sampah, Jalan Parit Pengeran, Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalbar, Selasa (23/6/2020) lalu.

Pada press release ini, pihak kepolisian pun turut menghadirkan tersangka pembuangan bayi di tempat sampah tersebut.

Tersangka tak lain adalah sang ibu dari bayi itu sendiri.

Dengan mengenakan baju tahanan Polresta Pontianak berwarna oranye, wanita muda berinsial DL (21) itu hanya tertunduk lesu sepanjang press release.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Komarudin mengatakan DL merupakan asisten rumah tangga asal Kabupaten Sanggau.

DL sudah beberapa tahun bekerja di Pontianak sebagai asisten rumah tangga di Jalan Khatulistiwa. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

4. Saking Terpesona, Traveler Ini Sebut Karimata Mirip Raja Ampat

Ketua tim Ekspedisi Karimata, Eko Wahyudi menilai Kepulauan Karimata di Kabupaten Kayong Utara tidak kalah dengan destinasi wisata dunia lainnya.

Bahkan, Eko meyakini bila Karimata dibuka, akan menjadi buruan para wisatawan.

"Gugusan pulaunya sangat eksotis jika, saya bayangkan seperti di Filipina dan Raja Ampat.

Hamparan pasir putih, air lautnya tiga warna.

Bagi masyarakat di sini mungkin itu biasa, tapi ini surganya bagi para pelancong," ujar Eko setelah berkeliling Kepulauan Karimata.

Eko memprediksi, Karimata dapat menjadi tujuan alternatif bagi wisatawan, setelah mengunjungi Bali dan Lombok.

Apalagi, letaknya tidak terlalu jauh dari ibu kota Indonesia.

"Mungkin orang mulai bosan dengan Bali dan Lombok, terlalu ramai, sedangkan untuk ke Raja Ampat biaya besar.

Pulau Kalimantan memang dapat menjadi pilihan.

Sudah saatnya Kayong Utara menawarkan potensinya," jelas traveler yang telah berkeliling ke 75 negara ini. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

5. Warga Desa Mega Timur di Kubu Raya Keluhkan Limbah Pabrik Pengolahan Sawit

Warga Desa Mega Timur, kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya mengeluhkan limbah pabrik yang ditimbulkan dari perusahaan pengelohan sawit.

Menurut warga sekitar, limbah pengolahan sawit dari perusahaan itu dibuang disekitar Sungai Kapuas, sehingga mengakibatkan air pun tercemari oleh limbah pabrik.

Bahkan lebih parahnya, menurut kesaksian warga, pabrik itu juga mengeluarkan asap hitam yang pekat.

Sehingga debu yang timbul dari asap pengolahan sawit tersebut menyebar ke pemukiman warga.

Hal itupun sontak menjadi perhatian satu diantara anggota DPRD Kubu Raya komisi 3, Yoga Irawan.

Dirinya menyatakan, telah melakukan sidak untuk menindaklanjuti laporan dari masyarakat tersebut, dengan mendatangi langsung perusahaan sawit itu.

"Berdasarkan keluhan Warga tersebut, saya bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kubu Raya telah mendatangi dan Lakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) guna menindak lanjuti keluhan Warga kepada Komisi 3 DPRD Kubu Raya,” terang Yoga ketika ditemui Awak Media, pada Senin (29/06/2020). BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

 

Berita Terkini