Siapa saja perlu mencermati dua macam harga emas tersebut kalau benar-benar serius hendak menjadi investor emas batangan.
Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi.
Dengan selisih harga jual dan harga beli (spread) setebal itu, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang.
Secara jangka panjang kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.
Tanggal | Harga Emas per gram | Harga Buyback per gram (Hari ini) | Potensi Laba/Rugi |
---|---|---|---|
13 Juni 2020 | Rp 900.000 | Rp 794.000 | -11.78% (rugi) |
20 Mei 2020 | Rp 926.000 | Rp 794.000 | -14.25% (rugi) |
20 Maret 2020 | Rp 824.000 | Rp 794.000 | -3.64% (rugi) |
20 Desember 2019 | Rp 751.000 | Rp 794.000 | 5.73% (untung) |
20 September 2019 | Rp 756.000 | Rp 794.000 | 5.03% (untung) |
20 Juni 2019 | Rp 694.000 | Rp 794.000 | 14.41% (untung) |
20 Maret 2019 | Rp 667.500 | Rp 794.000 | 18.95% (untung) |
20 Desember 2018 | Rp 653.000 | Rp 794.000 | 21.59% (untung) |
20 September 2018 | Rp 614.076 | Rp 794.000 | 29.30% (untung) |