TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mengangkat tema RUU HIP program ILC TV One Karni Ilyas berlangsung panas Selasa (16/6/2020) tadi malam.
Terjadi perdebatan antara Loyalis Prabowo Subianto dalam hal ini Fadli Zon dengan elite PDIP Ahmad Basarah soal Pancasila dan Bung Karno.
Karni Ilyas sengaja mengangkat tema RUU HIP tentang Pancasila sebagai ideologi Negara yang dibuatkan penafsiran lewat RUU Haluan Ideologi Pancasila.
Perlukah penafsiran lain dari Pancasila lagi. Tagar #ILCPancasila digaungkan ILC TV One.
ILC TV One tadi malam berlangsung seru.
Wakil Ketua DPP PDIP yang juga pimmpinan MPR RI, Ahmad Basarah lebih dulu jadi narasumber.
Ahmad Basarah dalam uraiannya menyampaikan fakta mengejutkan.
Bahwa usul Trisila dan Ekasila gotong royong di RUU HIP ternyata bukan dari Fraksi PDIP.
• Karni Ilyas Tanya Alasan Ali Mochtar Ngabalin Tak Pakai Sorban saat Berbicara di ILC TVOne
"Tidak etis kalau saya sebutkan di sini fraksinya," kata Ahmad Basarah dikutip tribun-timur.com dari akun Youtube Indonesia Lawyers Club Rabu (16/6/2020).
Politisi Gerindra Fadli Zon sempat menanggapi pernyataan Ahmad Basarah tentang Bung Karno dan Pancasila.
Sikap PDIP
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut partainya sepakat dengan masukan elemen masyarakat, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), NU dan Muhammadiyah untuk menghapus pasal yang mengatur ciri pokok Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila dalam RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut sikap itu diambil karena partainya mendengarkan seluruh aspirasi masyarakat terkait polemik RUU HIP yang sedang dibahas di DPR RI.
"Dengan demikian terhadap materi muatan yang terdapat di dalam Pasal 7 RUU HIP terkait ciri pokok Pancasila sebagai Trisila yang kristalisasinya dalam Ekasila, PDI Perjuangan setuju untuk dihapus," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Minggu (14/6/2020).
• Ali Ngabalin Tampil Tak Biasa di ILC TVOne, Karni Ilyas Pertanyakan Ngabalin Sampai Copot Sorban
Draf RUU HIP tertanggal 20 April 2020, Trisila dan Ekasila diatur dalam pasal 6.
Ayat (1), RUU itu menyebut ada tiga ciri pokok Pancasila yang bernama Trisila, yaitu ketuhanan, nasionalisme, dan gotong-royong.
Kemudian Ayat (2), Trisila dikerucutkan menjadi Ekasila, yaitu gotong-royong.
Hasto menyampaikan PDIP juga menerima aspirasi terkait ketiadaan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Larangan Ajaran Komunisme atau Marxisme-Leninisme sebagai konsideran.
PDIP sepakat RUU HIP melarang paham-paham seperti komunisme.
"Demikian halnya penambahan ketentuan menimbang guna menegaskan larangan terjadap ideologi yang bertentangan dengan Pancasila seperti marxisme-komunisme, kapitalisme-liberalisme, radikalisme serta bentuk khilafahisme, juga setuju untuk ditambahkan," tuturnya.
Reaksi Fadli Zon
Wakil Ketua DPP Gerindra, Fadli Zon dapat kesempatan menanggapi Ahmad Basarah.
Orang dekat Prabowo Subianto ini lebih dulu meluruskan tentang Bung Karno dalam sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Bahwa Bung Karno bukan satu-satunya tokoh yang punya peran penting di Republik ini.
"Yang ingin saya garisbawahi dari apa yang disampaikan saudara Basarah. Pancasila itu bukan hanya Bung Karno. Bung Karno dan Bung Hatta itu proklamator posisinya tak bisa digantikan" kata Fadli Zon.
"Tetapi Pancasila dari pikiran-pikiran yang banyak dari tokoh bangsa ketika itu. Bung Karno ada Muh Yamin, dan lain-ain kemudian di panitia sembilan," kata Fadli Zon.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul SERU ILC TV One Tadi Malam Loyalis Prabowo Fadli Zon Luruskan Elit PDIP Ahmad Basarah Soal Pancasila. sebagian lagi tayang di tribun-timur.com dengan judul Serunya ILC Tadi Malam, Loyalis Prabowo Fadli Zon ke PDIP: Pancasila Itu Bukan Sekadar Bung Karno!.