Baca tanpa iklan
“Karena yang terdampak dalam hal ini juga desa terutama sektor pangan yang distribusinya tidak merata. Seperti desa Sungkong yang memang susah akses jalan darat. Sehingga harus lewat udara,” ujarnya.
Gubernur Kalbar mengucapkan banyak terima kasih kepada TNI Polri, walaupun berat namun harus dilakukan untuk membantu.
“Kalau dihitung sebenarnya biaya operaisonal untuk nerbangkan hellikopter lebih mahal dari harga beras."
"Akan tetapi masyarakat di sana harus dibantu demi pemerataan keadilan masyarakat di Kalbar,” ungkapnya.
Ia menjelaskan kalau untuk distrubusi ke daerah lainnya masih bisa melalui darat dan sungai atau laut.
Namun daerah satu ini dilihat tidak menungkinkan maka melalui udara.
Bantuan beras tersebut merupakan bantuan dari Pemprov Kalbar.
Kemudian didistribusikan ke kabupaten kota sesuai data nasional yang ada.
“Masalah model pembagiannya ada yang dibagikan harusnya 1 KK 20 kg. Namun ada yang dibagikan 10 kg saja. Lalu sisanya dibagikan kepada masyarakat lain yang memang terdampak covid-19."
"Semua kami serahkan kepada kebijakan daerah setempat. Kita bantu awalnya agar masyarakat tidak panik,” jelasnya.
Pendistribusian juga telah siapkan oleh Pemprov Kalbar dan berkolaborasi dengan pihak TNI untuk menyusuri mereka yang berhak dapat bantuan tapi tidak mendapatkan bantuan.
“Jadi door to door. Kemudian juga dibuat dapur umum. Lalu di lapangan juga kita back up untuk petugas di lapangan,” pungkasnya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak