Kesaksian Warga Singkawang Korban Puting Beliung: Angin 'Menyeberang', Beruntung Tak Tertimpa Kayu

Penulis: Rizki Kurnia
Editor: Nasaruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu di antara rumah warga Singkawang yang rusak akibat puting beliung, Sabtu 2 Mei 2020

Sembilan rumah warga di Jalan Barito dan Jalan Jeruk, Kelurahan Roban, Singkawang, Kalimantan Barat, mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung, Sabtu (2/5/2020) siang.

Peristiwa itu terjadi saat wilayah Singkawang diguyur hujan deras disertai gemuruh yang kencang.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, pada dua hari terakhir memang terjadi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Kalbar.

Terkait hal ini, BMKG menyampaikan analisis sementara kejadian cuaca ekstrem di Kalimantan Barat tanggal 1-2 Mei 2020.

Berikut analisis sementara BMKG, yang disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Nanang Buchori.

Hujan sedang hingga lebat telah terjadi di Kalimantan Barat mulai tanggal 1 Mei 2020 hingga 2 Mei 2020.

Berdasarkan data dari Stasiun Pengamatan di UPT BMKG Kalimantan Barat tanggal 01 Mei 2020 hujan sangat lebat terjadi di Stasiun Meteorologi Paloh sebesar 102,9 mm, sementara hujan lebat terjadi di Stasiun Meteorologi Pangsuma Kapuas Hulu sebesar 74,7 mm.

Tanggal 2 Mei 2020 hujan masih terjadi hampir merata di seluruh wilayah Kalimantan Barat.

Cuaca ekstrem dilaporkan terjadinya angin kencang yang menimbulkan kerusakan rumah warga di Kota Singkawang.

Berdasarkan analisis radar cuaca setidaknya ada 2 kali hujan skala lokal yang berpotensi disertai angin kencang ditunjukkan dengan nilai reflektivitas tinggi pada radar cuaca pukul 08.00 WIB dan 09.00 WIB di Kota Singkawang.

Setelah 2 kali hujan lokal tersebut terjadi squalline (angin kencang skala luas) yang ditunjukkan dengan pola reflektivitas yang sangat panjang pukul 10.20 WIB.

Hujan di Singkawang masih terus berlangsung hingga pukul 15.00 WIB.

Faktor dominan pembentuk awan hujan yang menyebabkan cuaca ekstrem ini antara lain:

- hangatnya suhu muka laut di sekitar perairan Kalimantan Barat, sehingga suplai uap air untuk pembentukan awan hujan tersedia banyak.

- kelembaban udara yang tinggi hingga lapisan 500 hPa, sehingga memudahkan pembentukan awan hujan.

Halaman
123

Berita Terkini