TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menganjurkan pemakaian masker berbahan kain maksimal selama 4 jam dalam sehari.
"Kita gunakan maksimal 4 jam dalam sehari dan kemudian cuci kembali dengan air sabun," ujar Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Senin (6/4/2020).
Yuri yakin, masyarakat mampu memproduksi masker berbahan kain secara mandiri.
Menurut dia, masyarakat tak perlu menggunakan masker bedah dan masker N-95 karena itu diperuntukan bagi petugas kesehatan.
"Oleh karena itu kita cukup menggunakan masker kain yang bisa kita buat sendiri.
Mari sekali lagi kita semua menggunakan masker, masker untuk semua," kata doa.
Yuri juga menyampaikan, Presiden Joko Widodo telah mengingatkan agar masyarakat menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.
• PROFESOR Beberkan Puasa Bisa Cegah Infeksi Virus Corona, Sistem Kekebalan Tubuh Meningkat
Hal itu juga sejalan dengan rekomendasi organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Hingga Senin (6/4/2019), ada 2.491 kasus Covid-19 di Indonesia.
Jumlah tersebut berdasarkan penambahan 218 pasien yang baru dinyatakan positif virus corona dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, ada 192 pasien yang dinyatakan sembuh hingga saat ini dan 209 orang meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Anjurkan Penggunaan Masker Kain Maksimal 4 Jam Sehari"
VIRUS Corona Bisa Bertahan Seminggu di Masker, Peneliti Bongkar Fakta Mengejutkan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menyarankan kepada masyarakat umum untuk menggunakan masker buatan sendiri, sementara masker bedah dikhususkan untuk tenaga medis.
Siapa sangka, peneliti di Hong Kong menemukan virus corona bisa bertahan 7 hari pada sebuah masker bedah.
Bahkan bagian luar masker juga bisa menginfeksi.
Masker yang dimaksud yakni masker buatan sendiri maupun masker berbahan kain.
Sementara itu, WHO juga menyebut, masker bedah dikhususkan bagi para tenaga medis.
"Kita tentu dapat melihat keadaan di mana penggunaan masker, baik buatan sendiri maupun topeng kain, di tingkat masyarakat dapat membantu dengan respons komprehensif menyeluruh terhadap penyakit ini," ujar Dr Michael Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, pada Jumat, dikutip Tribunnews dari South China Morning Post.
Baru-baru ini, sebuah penelitian menunjukkan, virus corona ternyata bisa bertahan lama pada masker bedah.
Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti dari University of Hong Kong (HKU).
• PROFESOR Beberkan Puasa Bisa Cegah Infeksi Virus Corona, Sistem Kekebalan Tubuh Meningkat
Laporan tersebut diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada Kamis (2/4/2020), menambahkan perkembangan penelitian tentang stabilitas Sars-Cov-2 (virus corona) serta apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penularannya.
Dalam penelitian tersebut, ditemukan virus corona ternyata bisa bertahan pada sebuah masker selama seminggu.
Para peneliti mengatakan, secara mengejutkan, masih ada tingkat infeksi yang terdeteksi pada lapisan luar masker wajah setelah tujuh hari.
Seorang peneliti bernama Malik Peiris yang juga ahli virologi klinis dan kesehatan masyarakat menegaskan, tidak disarankan untuk menyentuh bagian luar masker.
Hal itu dikhawatirkan dapat mencemari tangan, terlebih jika tangan langsung memegang wajah atau mata.
"Inilah sebabnya mengapa sangat penting jika Anda mengenakan masker bedah, Anda tidak menyentuh bagian luar masker."
"Karena Anda dapat mencemari tangan Anda dan jika Anda menyentuh mata, Anda bisa memindahkan virus ke mata Anda," kata Peiris dikutip dari South China Morning Post.
• KEMENKES Larang Gunakan Bilik Disinfektan, Tak Terbukti Bunuh Virus Corona
• ILMUWAN Khawatirkan Virus Corona Gelombang Kedua, Kini Bisa Menyebar Saat Berbicara
Sementara itu, patogen penyebab covid-19 dapat menempel di permukaan stainless steel dan plastik hingga empat hari.
Peneliti juga menguji ketahanan virus di suhu kamar pada berbagai permukaan.
Pada cetakan dan kertas tisu, virus dapat bertahan selama tiga jam.
Pada kayu dan kain yang dirawat seperti jaket laboratorium akan menghilang di hari kedua.
Virus corona bisa bertahan hingga hari kedua pada gelas dan uang kertas.
Namun, virus corona tidak bisa bertahan lama dalam disinfektan.
Disinfektan yang dimaksud merupakan disinfektasn rumah tangga biasa, termasuk pemutih.
“Sars-CoV-2 dapat sangat stabil di lingkungan yang menguntungkan, tetapi juga rentan terhadap metode disinfeksi standar,” kata peneliti.
Lebih lanjut, tim peneliti lain bernama Leon Poon Lit -man mengatakan cuci tangan menjadi metode terbaik untuk mencegah penyebaran.
Masyarakat juga diminta untuk tidak menyentuh wajah maupun mulut dan hidung.
"Jika Anda ingin melindungi diri Anda hanya menjaga kebersihan, seringlah mencuci tangan dan cobalah untuk tidak menyentuh wajah, mulut atau hidung tanpa membersihkannya terlebih dahulu," kata Poon.
Hingga Senin (6/4/2020) pukul 15.30 WIB, mengutip dari worldometers.info, terdapat 1.276.732 di seluruh dunia terinfeksi.
Sebanyak 69.529 orang meninggal dunia dan 265.956 dinyatakan sembuh.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul VIRUS Corona Bisa Bertahan Seminggu di Masker, Peneliti Bongkar Fakta Mengejutkan, https://pontianak.tribunnews.com/2020/04/06/virus-corona-bisa-bertahan-seminggu-di-masker-peneliti-bongkar-fakta-mengejutkan?page=all.
Editor: Mirna Tribun