TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sebagai akibat dari pendemi Virus Covid-19, atau Corona, Pengurus Besar Ikatan Mahasiswa Kecamatan Teluk Keramat (PB IMTEK) meminta pemerintah Kabupaten Sambas, agar bisa memberi bantuan sembako kepada masyarakat.
Ketua Umum IMTEK, Dimas meminta pemerintah Kabupaten Sambas memberikan bantuan berupa sembako bagi masyarakat sebagai bentuk kompensasi atas kebijakan bekerja di rumah untuk mencegah penularan Virus Corona.
Menurutnya, himbauan pemerintah agar masyarakat tetap berada di rumah dan menghindari keramaian jelas memberikan banyak dampak kepada masyarakat.
Terutama dampak ekonomi yang akhirnya berpengaruh juga pada kesejahteraan masyarakat.
Dimas mengaku sejak himbauan tersebut dikeluarkan, banyak masyarakat yang mengeluh tentang himbauan yang melarang masyarakat untuk menghindari keramaian, terutama dari kelompok pedagang.
• Pemkot Pontianak Akan Salurkan Bantuan 58 Ton Beras untuk Pelaku Usaha Kecil yang Terdampak Covid-19
Ia jelaskan, para pedagang menyebut kondisi pasar sepi karena masyarakat lebih memilih berada di rumah ketimbang berbelanja di pasar.
“Sebaiknya pemerintah memang memberikan sembako bagi masyarakat.
Seperti kuli panggul atau buruh gendong mereka mau bekerja gak bisa karena pasar sepi. Mereka mengeluh dan mengibaratkan pasar seperti kuburan,” ujarnya, Rabu (1/4/2020).
Ia mengungkapkan, saat ini stok bahan pokok dibebarapa pasar di Kabupaten Sambas juga masih aman. Hanya saja, ada satu bahan pokok yang mulai berkurang yaitu Gula, dan harga kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan.
Menurut Dimas, agar situasi ini tidak memburuk, maka salah satu solusinya adalah pemerintah memberikan bantuan sembako untuk masyarakat.
“Saya mohon agar pemerintah kabupaten sambas segera memberikan bantuan sembako untuk masyarakat, khususnya di Kabupaten Sambas ini,” tegas Mahasiswa di kampus IAIN Pontianak itu.
Sementara itu, Kabid Departemen Research And Development dari IMTEK, Fajar mengatakan meski ketersediaan kebutuhan pokok masih aman.
Namun ada kekhawatiran lantaran ada oknum masyarakat yang berbelanja dalam jumlah banyak.
“Ketersediaan sembako yang ada di Sambas memang bisa di katakan cukup, namun banyak oknum-oknum masyarakat yang berbelanja dalam jumlah yang tidak wajar sehingga mengakibatkan harga bahan-bahan sembako atau barang-barang lain yang menjadi keperluan masyarakat menjadi tidak stabil," katanya.
"Ini juga akan berdampak ke pasokan barang yang tersedia, jika ini di biarkan maka di tengah pendemik corona yang di Kabupaten Sambas yang mana tadinya barang bahan pokok dan sembako yang cukup menjadi tidak cukup karena banyak orang yang membeli barang yang tidak sewajarnya,” ucapnya.