PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji kembali mengambil langkah mencegah penularan atau penyebaran virus corona.
Kali ini, ia memutuskan untuk menunda pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Ujian Satuan Pendidikan (USP) dan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK).
Penundaan ini tidak ditentukan batas waktunya seiring melihat perkembangan yang ada.
Selain menunda pelaksaan ujian untuk siswa kelas XII di tingkat SMA/SMK, libur untuk pelajar dari PAUD hingga SMA/SMK juga diperpanjang.
• SEMBARANGAN Konsumsi Klorokuin untuk Cegah Virus Corona Ternyata Bahaya, Bisa Sebabkan Kematian
Hal ini lantaran situasi belum memungkinkan untuk masuk sekolah.
"Saya minta masyarakat memaklumi semua keputusan yang diambil pemerintah, itu artinya pemerintah peduli, karena di Kalbar Orang Dengan Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), bahkan yang positif cenderung bertambah," terangnya, Minggu (22/3/2020).
Untuk menghindari situasi yang lebih buruk, Midji menegaskan anak-anak harus tetap belajar di rumah.
"Anak-anak tetap belajar di rumah, nanti akan diberitahu kalau kondisi ODP, PDP semakin menurun," pungkasnya.
DATA Terkini PDP di Kalbar
ANGKA kasus virus corona di Kalimantan Barat terus mengalami pertambahan.
Hingga Minggu (22/32020) pukul 08.00 WIB, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari data yang diperoleh tribunpontianak.co.id dari Dinas Kesehatan Kalbar melonjak menjadi 32 orang dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 18 orang.
Dari angka ini 19 PDP masih dirawat di rumah sakit yang tersebar di Kalbar, sementara 1 orang dinyatakan meninggal dunia sejak Sabtu (21/3/2020) kemarin, 12 orang keluar, dan 17 orang lainnya menunggu hasil laboratorium.
Dengan demikian terjadi penambahan kasus 14 orang dalam sehari.
Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) tembus menjadi 1001 orang hingga saat ini.
Angka ini juga meningkat dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 959 ODP.