Corona Masuk Indonesia

Imbas Wabah Corona, Ratusan Monyet di Negara Ini Mendadak Ngamuk di Jalan hingga Buat Warga Panik

Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Imbas Wabah Corona, Ratusan Monyet di Negara Ini Mendadak Ngamuk di Jalan hingga Buat Warga Panik

Imbas Wabah Corona, Ratusan Monyet di Negara Ini Mendadak Ngamuk di Jalan hingga Buat Warga Panik

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan bahwa wabah virus corona Covid-19 sebagai pandemi global.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memprediksi bahwa kasus terpapar virus corona masih akan bertambah.

"Selama dua minggu terakhir jumlah kasus di luar China telah meningkat tiga belas kali lipat dan jumlah negara yang terkena dampak telah meningkat tiga kali lipat," kata Tedros, Rabu (11/3/2020).

"Dalam beberapa hari dan minggu ke depan, kami memprediksi jumlah kasus, jumlah kematian dan jumlah negara yang terkena dampak bisa naik lebih tinggi," lanjut dia.

Virus corona telah menyebar dengan cepat ke ratusan negara di dunia.

Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun lalu ini, telah menewaskan 4.616 orang per Kamis (12/3/2020) pagi.

Gara-gara Wabah Corona, Anak Artis Tanah Air Ini Dikarantina di Rumah Sepulang dari Luar Negeri

Akibat wabah Corona ini, sektor pariwisata di sejumlah negara juga mengalami gangguan. 

Seperti halnya terjadi di Thailand. 

Ratusan monyet di Thailand mendadak turun ke jalanan untuk berebut makanan dari pengunjung.

Terlihat berebut pisang setelah virus corona menyebabkan penurunan besar pada wisatawan yang biasanya membawa makanan untuk mereka.

Melansir dari The Sun (12/3/2020), cuplikan yang diambil di distrik Lopburi memperlihatkan para monyet saling berebut makanan dan menyerang satu sama lain.

Sekelompok besar monyet dapat terlihat berlari melintasi jalan dan menargetkan setiap monyet lain yang berhasil mendapatkan pisang.

Cara Kerja Virus Corona Infeksi Manusia, Bahaya Dimulai Jika Virus Capai di Bagian Organ Tubuh Ini

Monyet kelaparan karena turis yang mengunjungi tempat itu menurun setelah virus corona. (The Sun)

Bahkan penduduk setempat yang terbiasa dengan perilaku hewan pun tampak terkejut dengan keganasan mereka.

Seorang warga, Sasaluk Rattanachai, yang menangkap adegan itu dari luar toko tempat dia bekerja, berkata, "Mereka lebih mirip anjing liar daripada monyet."

"Mereka menjadi gila karena sepotong makanan."

"Aku belum pernah melihat mereka seagresif ini.

"Saya pikir monyet sangat lapar."

"Biasanya ada banyak turis di sini untuk memberi makan monyet-monyet, tetapi sekarang telah mengalami penurunan karena virus corona."

Lopburi adalah rumah bagi ribuan monyet liar yang berkeliaran di jalan-jalan dan gedung-gedung, banyak yang tinggal di halaman kuil-kuil Buddha kuno di distrik itu.

Satwa liar di seluruh negeri adalah daya tarik tersendiri bagi 35 juta wisatawan yang berkunjung setiap tahun dan menyumbang sekitar 20 persen dari ekonomi."

Tetapi wabah global virus corona telah menyebabkan angka pariwisata di seluruh dunia hancur.

Saat ini ada 59 kasus virus corona sejauh ini yang telah dikonfirmasi di Thailand.

Akan tetapi kedatangan wisatawan telah anjlok hingga sekitar 44 persen.

Ribuan Monyet Sengaja Disuntik Virus Corona

Berbeda dengan yang terjadi beberapa waktu lalu dimana monyet sengaja disuntik dengan virus Corona.

Dalam upaya banyak pihak yang sedang mencari solusi bagi 'epidemi' Wuhan, ribuan monyet telah diinfeksikan virus corona.

Dilansir dari Ladbible, Senin (24/2/2020), menurut laporan, lebih dari 2.400 monyet rhesus telah terkena virus corona sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV).

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan strain khusus ini dapat menyebabkan batuk, sesak napas, demam dan, dalam beberapa kasus, kegagalan organ.

Para ilmuwan di Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) menemukan bahwa vaksin eksperimental yang mereka kembangkan, yang disebut remdesivir, terbukti efektif dalam mengobati hewan yang terinfeksi.

Temuan, yang diterbitkan dalam Drug Target Review, menunjukkan bahwa tiga kelompok monyet telah terinfeksi penyakit ini.

Satu kelompok di Montana, AS, diberikan vaksin 24 jam sebelum terinfeksi MERS-CoV, sementara yang lain menerimanya 12 jam setelah infeksi, dan yang ketiga tidak diberi vaksin sama sekali.

Mereka semua kemudian diamati selama enam hari.

Hasilnya kemudian diketahui bahwa mereka yang dirawat sebelum terkena indeksi, tidak menunjukkan gejala.

Namun, monyet-monyet yang dirawat setelah infeksi terbukti menderita lebih sedikit kerusakan pada paru-paru mereka.

Sementara itu mereka yang tidak diberi vaksin atau tidak menerima pengobatan tidak diketahui.

Peneliti berharap bahwa eksperimen ini dapat membantu dalam perang melawan COVID-19.

Berita Terkini