Petaka Siswi SMP

Kondisi Opi Terkini Pasca Dirawat Akibat Candaan Tari Kursi, Dalam Dua Hari Terakhir

Penulis: Agus Pujianto
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menurut Gisi, kejadian tersebut bukan karena kelalalain guru.

“Sebenarnya bukan kelalain guru sebetulnya, karena memang dalam kondisi sedang belajar.

Anak itu sedang presentasi, gurunya keluar sebentar, terus anak itu mau duduk, bangkunya ditarik,” ujarnya.

Meski belum menerima laporan tertulis, Disdik tetap memonitor perkembangan Opi yang saat ini dirawat di RSUD Ade M Djoen Sintang.

Gisi menyebut kondisi Opi siswi kelas IX SMPN 4 Sintang yang menjadi korban candaan tarik kursi berangsur membaik. Saat ini, korban masih dirawat di RSUD Ade M Djoen, Sintang. Informasinya, orangtua korban berencana akan membawa Opi ke Pontianak. Selama dirawat di rumah sakit, Opi kata Gisi sudah bisa berjalan.

“Perkembangannya makin sebaik. Sudah bisa jalan, tapi belum bisa sendiri, masih dipapah,” ungkapnya.

Informasi yang diterima Gisi, hasil Rontgen terhadap korban tidak ditemukan ada tulang yang retak.

“Hanya urat saja,” katanya.

Disdik memastikan akan tetap memonitor perkembangan korban candaan tarik kursi tersebut yang saat ini masih dirawat di rumah sakit.

Candaan Berbahaya

Candaan menarik kursi atau bahkan ikut challlenge yang saat ini viral seperti Skullbreaker Challenge sebaiknya dihindari.

Meski niatnya bercanda untuk hiburan, candaan dan tantangan itu menimbulkan dampak yang sangat berbahaya.

Paling fatal, bisa menyebabkan kematian.

“Semua itu berbahaya. Ini bukan permainan aman. Tidak boleh dilakukan. Saya sangat melarang keras candaan dan challlenge yang saat ini sedang viral,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh.

Menurut Sinto, candaan menarik kursi orang yang akan duduk dapat berakibat fatal. Tulang ekor bisa patah bisa menyebabkan kecacatan permanen terhadap korbannya.

Halaman
1234

Berita Terkini