Antisipasi masuknya penyebaran Virus Corona ke Kalimantan Barat, Gubernur Kalbar Sutarmidji dengan tegas menolak setiap kapal asing untuk berlabuh di Kalbar, satu diantaranya Kapal asal dari Jepang MT Awasan Pioneer, Senin (3/2/2020)
Kapal ini juga ditolak berlabuh di Pelabuhan Kendawangan, Ketapang Kalimantan Barat sebelumnya. Lalu putar arah menuju Pelabuhan di Pontianak namun juga dilarang bongkar jangkar.
MT Awasan Pioneer sebelumnya berlabuh di Tokuyama, Jepang dan Pelabuhan Ulsan, Korea Selatan.
Larangan itu adalah bentuk pengawasan serius dari Provinsi Kalbar dalam mencegah penyebaran Virus Corona.
Dan kebetulan 7 dari 22 ABK diketahui Kapal MT Awasan Pioneer ini terindikasi mengalami gejala mirip Virus Corona yaitu demam, lemah, batuk dan nyeri tenggorokan saat berada di perairan Kalbar.
Gubernur Sutarmidji pun memastikan kapal asing tak boleh merapat ke pelabuhan di Kalbar.
• Sutarmidji: Kapal Tidak Boleh Merapat ke Pelabuhan Sebelum Awak Kapal Dinyatakan Steril
“Kapal dari daerah yang terjangkit juga tak boleh merapat ke pelabuhan. Kecuali sudah dipastikan ABK tidak terjangkit. Sekarang mau Cap Go Meh atau mau apapun, yang penting jangan buat masyarakat resah,” ujar Sutarmidji, Selasa (4/2/2020).
Sebelumnya, jelas Midji, ada dua kapal Cina yang masuk perairan Kalbar secara ilegal dan telah diperiksa instansi terkait untuk antisipasi virus corona.
Midji mengatakan, ABK sudah diperiksa dan sudah dinyatakan negatif.
“Kita sudah kirim tim kesehatan ternyata mereka dinyatakan negatif dan mungkin mereka sudah kembali berlayar ke negaranya,” ujarnya.
Menurut Midji, pihaknya juga sudah mengirim sampel pasien yang diisolasi di RSUD dr Soedarso.
“Seharusnya hasilnya kita sudah ketahui hari ini (Selasa-RED), tapi saya belum dapat informasi. Tapi pasien cenderung membaik,” jelasnya.
Ia mengatakan, pasien yang masuk ruang isolasi RSUD dr Soedarso bisa saja negatif corona, melihat kondisi pasien yang cenderung membaik dan sudah dilakukan penanganan.
“Saat ini yang susah adalah menangkal berita hoaks terutama berita online yang asal saja. Dengar omongan warung kopi dibuat beritanya. Jadi repot dan kasian masyarakat,” jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat tak mudah termakan berita hoaks.