Mengenang Perjuangan Kom Yos Sudarso, Yuk Kita Baca Sejarahnya!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komodor Yos Sudarso gugur dalam pertempuran Laut Aru.

Pertempuranpun tak terhindarkan.

Kapal milik Indonesia seharusnya dilengkapi senjata torpedo, namun senjata utama tersebut ditanggalkan karena mengutamakan terangkutnya pasukan.

Ketidakseimbangan senjatapun terjadi sehingga kapal-kapal Indonesia memutuskan untuk kembali dan menghindar.

Namun pasukan Belanda tidak melepaskan begitu saja.

Guna menyelamatkan dua kapal lainnya, Komodor Yos Sudarso yang memimpin pasukan tersebut memutuskan kapal yang ditumpanginya, RI Macan Tutul, melakukan manuver untuk bergerak lurus menuju salah satu kapal Belanda, sehingga menjadi sasaran utama dari kapal-kapal Belanda.

Kapal RI Macan Tutulpun langsung dihantam serangan-serangan dari pasukan Belanda dan kemudian tenggelam.

Komodor Yos Sudarso masih sempat menyampaikan pesan terakhirnya kepada dua kapal lain melalui saluran radio yaitu “Kobarkan semangat pertempuran!”.

Sedangkan kedua kapal lainnya berhasil selamat.

Dalam peristiwa itu Komodor Yos Sudarso bersama 25 orang lain di kapal tersebut meninggal dan jasadnya tidak pernah ditemukan.

Setelah pertempuran itu, Ir. Soekarno menetapkan hari tenggelamnya RI Macan Tutul sebagai Hari Dharma Samudera.

Semangat perjuangan dan keberanian para pahlawan yang gugur di pertempuran tersebut dalam mengarungi samudera demi membela negara patut menjadi contoh dan diteladani oleh masyarakat Indonesia.

Selain itu peringatan hari Dharma Samudera juga diharapkan dapat mengobarkan semangat Indonesia sebagai negara maritim.

Yuk teman-teman, kobarkan semangat merah putihku dalam meraih pendidikan agar negara Indonesia bisa terus berkembang dan maju. Salam semangat!! 

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkini