Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menilai Presiden Joko Widodo hanya berkelakar saat mengisyaratkan dia berpeluang menang pada Pilpres 2024.
"Ya mungkin Pak Presiden guyon (bercanda), ya tadi. Atau mungkin Pak Presiden ingin membesarkan hati saya. Pak Presiden orangnya baik," ujar Sandiaga yang juga hadir dalam acara tersebut.
Sandiaga pun mengatakan Pemilu 2024 masih jauh. Ia menilai, mereka yang berkeinginan maju pada Pilpres 2024 harus menunjukkan kerja nyatanya lebih dulu. Sandiaga menambahkan, yang terpenting baginya saat ini ialah melakukan segala hal yang dapat membantu perekonomian Indonesia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta semua pihak tak lagi berseteru lantaran pilpres 2019 telah usai.
"Kita menjaga persatuan kita. Kenapa saya hadir di sini juga saya ingin menunjukkan kepada seluruh rekan-rekan Hipmi bahwa pemilu sudah selesai. Proses politik sudah selesai. Sekarang saatnya kita bersatu membangun bangsa," ujar Sandiaga.
Saat ditanya apakah akan kembali berjuang seperti pada Pilpres 2019, Sandiaga tak menjawab secara tegas. "Kami berjuang ada di setiap tarikan napas kami. Jadi jangan pernah berhenti berjuang," lanjut dia.
Urus Investor
Pada bagian lain, Presiden Jokowi tidak mempermasalahkan namanya dicatut Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia asalkan untuk urusan investasi.
Mantan Wali Kota Solo dan mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan Bahlil bisa menyelesaikan masalah pembebasan lahan di Banten dalam dua minggu. Padahal selama ini, selalu menjadi masalah saat ada investor yang hendak menanamkan modalnya ke Indonesia.
"Meskipun ngancam-ngancamnya bawa nama presiden, ini kalau ngancam gubernur, ngancam bupati, ngancam wali kota ngancam Polda, Polres, saya dengar pakai nama saya," ucap Jokowi.
"Enggak apa-apa, kalau masalahnya selesai, buat saya enggak ada masalah. Untuk kebaikan ndak ada masalah," kata Jokowi lagi.
Selain soal pembebasan lahan, Jokowi juga menjelaskan perizinan berbelit menjadi hal yang membuat investor tidak tertarik berinvestasi di Indonesia sehingga para Gubernur harus turun langsung menyelesaikan.
Jokowi melanjutkan ada 42 ribu regulasi yang tumpang tindih mulai dari kementerian, provinsi, kabupaten, hingga kota. Hal ini membuat para investor kembali berpikir ulang masuk ke Indonesia.
Sebagai solusinya, kata Jokowi, pemerintah akan mengajukan draf RUU omnibus law ke DPR dalam pekan ini.
"Langsung kita mintakan revisi agar semuanya bisa selesai. Kalau dihitung-hitung, kalau kita ajukan satu persatu revisi undang-undang, 50 tahun enggak mungkin selesai," tambah Jokowi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Guyonan Sandiaga Menangi Pilpres 2024, PKS Nilai Jokowi Sedang Mendorong Capres Muda
(*)