"Sulit mengharapkan Qaani, yang seorang birokrat, untuk menyamai kepemimpinan pendahulunya yang karismatis," tulis Ali Alfoneh, peneliti Arab Gulf States Institute di Washington.
"Bagaimanapun, Qaani akan menebar pengaruh, mengingat kekuatan institusi yang dimiliki pasukan Quds itu sendiri."
"Qaani akan langsung bekerja cepat," cuit Afshon Ostovar, peneliti soal Garda Revolusi Iran dan asisten profesor di Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut AS.
Menurutnya, Garda Revolusi Iran "kurang bergantung pada individu-individu, berlawanan dari apa yang diyakini banyak analis".
Ditambahkannya, "kematian Soleimani akan berdampak, namun tidak ada perubahan yang dideteksi pada jaringan regional atau operasi Iran. Terlepas dari balas dendam."
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pimpin pasukan elite Iran gantikan Jenderal Qasem Soleimani, siapa Esmail Qaani?
(*)