Ustadz Abdul Somad mendapat pesan dari jemaah saat ceramah di Masjid Aur Kuning Bukit Tinggi, baru-baru ini.
Pesan yang disampaikan menggunakan kertas karton itu dibacakan Ustadz Abdul Somad di depan jemaah.
"Almukarrom Ustadz Abdul Somad. Demi Allah, apapun yang terjadi pada diri ustadz kami siap membela Ustadz Abdul Somad," kata UAS membacakan pesan tersebut.
"Kami selalu mendoakan yang terbaik untuk Ustadz. Lidah itu sangat kecil dan ringan. Akan tetapi sangat tajam. Dan lidah itu bisa mengangkatmu ke derajat yang tinggi dan bisa menjatuhkanmu ke derajat yang rendah," lanjut UAS.
Menanggapi pesan itu, Ustadz Abdul Somad menegaskan dirinya tidak pernah khawatir dengan lidahnya.
Baca: Ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS) di Masjid Benteng Hilir Medan: Betambah Lagi Musuh, Ngamuk LGBT
Baca: Ustadz Abdul Somad (UAS): Saya Bukan Ustadz Jadi-jadian, Ni Kukasi Tahu!
Baca: Wanita Ini Tak Ingin Maskawin Aneh-aneh dari Calon Suami! Cukup Ustadz Abdul Somad, Maksudnya?
Baca: Ustadz Abdul Somad Bicara Dahsyatnya Doa Orang Teraniaya
"Ambo tak pernah khawatir dengan lidah ambo. Ambo tidak pernah mengejek orang. Ambo tidak pernah mencaci-maki orang," tegas UAS.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, dirinya tak pernah mengejek-ejek pejabat.
"Sampai sekarang, ada saya mengejek-ejek pejabat di Indonesia? Partai-partai? Tak ada," kata UAS.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, sangat sulit bagi orang mencari kesalahannya.
"Tidak dapat. Tapi kalau dicari-cari juga dapat. Kalau yang lama-lama dapatlah, yang dulu pengajian yang belum viral," kata Ustadz Abdul Somad.
UAS mengatakan, pesan yang disampaikan jemaah itu menurutnya bukan kritik.
Melainkan nasehat supaya dirinya menjaga lidah.
"Insya Allah ambo ndak takabbur. Bukan ambo nang menjago lidah, tapi doa jemaah mendoakan yang terbaik buat kita semua," katanya.
Bukan Ustadz Jadi-jadian
Ustadz Abdul Somad beberapa waktu terakhir kembali menyampaikan tausiyah di berbagai kesempatan.
Meski saat ini tengah menyelesaikan pendidikan doktoral di Sudan, Ustadz Abdul Somad masih memberi waktu untuk bisa menyampaikan tausiyah di tanah air.
Beberapa hari lalu, Ustadz Abdul Somad menyampaikan tausiyah di Masjid Al-Hidayah Menteng Indah, Medan.
Pada kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad menyampaikan materi mengenai surat Al Hujurat ayat 10, 11 dan 12.
Tak hanya menyampaikan tausiyah, Ustadz Abdul Somad pada kesempatan itu juga mendapat pertanyaan dari jemaah pada sesi tanya jawab.
Satu di antara pertanyaan yang disampaikan jemaah, berkaitan dengan keinginan Ustadz Abdul Somad menjadi pemimpin di birokrasi.
"Diturunkan alQuran di bumi ini untuk memelihara semesta alam. Kenapa tak ada keinginan ustadz untuk menjadi pemimpin ummat di birokrasi," kata Ustadz Abdul Somad membacakan pertanyaan netizen.
"Mancing-mancing aja. Saya ni bukan ustadz jadi-jadian. Ni kukasi Tahu," kata Ustadz Abdul Somad.
Menjawab hal itu, Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan.
Menurutnya, sejak dari kecil dirinya memang sudah dipesankan datuk-datuknya agar sekolah agama.
"Cucuku yang ini musti sekolah agama," kata UAS menirukan pernyataan sang datuk.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, apa yang diminta datuknya itu berbeda untuk cucu yang lain.
"Yang lain mau sekolah dokter, mau jadi pengacara, mau jadi jaksa, mau jadi hakim, mau jadi polisi mau jadi tentara silakan. Makanya sepupu saya ada yang Polisi, ada yang tentara, ada yang jaksa, ada yang guru," jelasnya.
"Tapi saya memang dipesankan harus sekolah agama. Jadi, pilih yang lain-lain," kata UAS.
Menurut UAS, banyak lagi yang lebih mantap-mantap, lebih hebat-hebat.
"Saya sampai mati jadi ustadz aja. Kalau masih kuat berceramah, saya ceramah. Kalau tak lagi kuat, ngajar alif di atas a alif di bawah i alif di depan u," pungkasnya.