"Tetapi karena perasaan dan pikiran ku sangat gelap dan suram pada saat itu, aku hanya punya musik gelap di pikiran," katanya.
“Semua yang aku tulis berakhir dengan nada yang sama. Jadi lirik semua mengatakan, 'Mengapa kamu seperti ini?'aku pada dasarnya satu langkah lagi dari mengutuk diri sendiri [dalam lirik]. Itu adalah jenis lirik yang muncul di benak saat itu," tambahnya.
"Lalu, semuanya menjadi lebih baik," dia melanjutkan.
“Situasi para anggota membaik, dan suasananya membaik juga. Jadi aku tidak lagi bisa membangkitkan perasaan yang sama ketika aku mulai menulis lagu. Karena semuanya baik-baik saja sekarang. Jadi aku tidak bisa mengingat emosi-emosi itu, dan itu membuatnya sangat sulit untuk menulis lagu. Aku terus berpikir, 'aku harus menyelesaikan ini, apa yang harus aku lakukan?'," tanyanya.
Jimin kemudian ingat bahwa ia pertama kali memikirkan kata Promise saat tampil di konser bersejarah BTS di Citi Field di New York, ketika grup tersebut menjadi artis Korea pertama yang mengadakan konser solo di sebuah stadion di Amerika Serikat.
"Aku memberi tahu Namjoon bahwa aku telah memikirkan judul untuk lagu yang ingin aku kerjakan setelah tur kami selesai," katanya.
“Dia memberi tahu, 'Kerjakan sekarang, ketika kamu masih memiliki pikiran-pikiran itu.' Jadi aku mulai mengerjakannya dan menyelesaikan lagu dalam waktu sekitar satu hingga dua bulan. Segera setelah aku memikirkan kata kunci Promise, segalanya berjalan sangat cepat,” ceritanya.
"Ini adalah lagu pertama yang pernah aku buat" tambahnya dengan bangga, "dan aku sendiri yang menulis seluruh melodi," ujarnya.
Dia melanjutkan untuk berbicara tentang lirik lagu.
“Jika kamu mendengarkan lagunya, aku sering menggunakan kata 'kamu'. 'Kamu sebenarnya berarti aku. Karena ini awalnya lagu yang ingin aku tulis sendiri. Jadi aku berpikir bahwa [kontribusi] Namjoon yang paling penting adalah mengubah aku menjadi kamu. Dia juga menulis semua lirik bahasa Inggris. Karena aku tidak pandai bahasa Inggris, aku bertanya kepadanya berkali-kali, 'aku ingin menulis ini atau itu di lirik — bagaimana aku menerjemahkan ini ke dalam bahasa Inggris?' Namjoon banyak membantu aku, ” kenangnya.
Jimin juga berbicara lebih spesifik tentang apa yang menginspirasinya untuk menulis lagu.
"Kepribadian ku sangat plin-plan, dan aku sulit jujur," akunya.
“Aku akhirnya menulis lagu ini karena aku benci itu tentang diriku sendiri.
"Kenapa aku tidak bisa memaksakan diri untuk mengatakan hal-hal yang ingin aku katakan?" Jika saya mengalami kesulitan, aku ingin dapat mengatakan dengan jujur bahwa aku mengalami kesulitan. Tetapi karena aku tidak bisa melakukan itu, aku merasa frustrasi menonton sendiri. Aku pikir itu sebabnya saya akhirnya menulis lagu," ceritanya.
"Tapi kemudian semuanya menjadi lebih baik," kata Jimin.
“Aku bergaul dengan teman-temanku, aku menghabiskan banyak waktu berbicara dengan anggota BTS lainnya, dan aku bisa melihat kalian semua selama konser kami. Itu membuat ku sadar bahwa aku salah. Aku berpikir bahwa aku sendirian dan berjuang sendirian, tetapi setelah berbicara dengan teman-teman dan anggota BTS, terpikir oleh ku bahwa mungkin ada sangat sedikit orang di dunia yang berbicara secara terbuka tentang kehidupan mereka dan masalah mereka. Pasti ada banyak orang yang memiliki masalah lebih besar daripada aku, dan pasti ada begitu banyak orang yang tidak pernah bisa berbicara jujur tentang kehidupan mereka," ungkapnya.
“Setelah menyadari itu, aku memiliki pemikiran saat tampil di Citi Field bahwa aku ingin membuat janji kepada diriku sendiri: bahkan jika hidup membuat segalanya sulit, aku tidak akan membuat hal-hal sulit untuk diriku sendiri. Aku tidak akan menghina diri sendiri, " ujarnya.
Jimin menambahkan.
“Aku berharap banyak orang akan mendengar lagu itu dan menghibur mereka juga. Itulah yang ada dalam pikiranku ketika aku mengerjakan lagu itu, dan itulah bagaimana aku bisa memikirkan kata-kata persis yang ingin ku ucapkan. Begitulah lagu promise muncul,” tutupnya.
Dengarkan lagu Jimin Promise di bawah ini!