Petani Menjerit Harga Kelapa di Mempawah Turun Drastis, Disperindagnaker Akui Belum Tahu Sebabnya

Penulis: Muhammad Rokib
Editor: Ishak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sarana pengolahan kelapa milik warga di Kabupaten Mempawah, Rabu (14/08/2019). Harga kelapa beberapa waktu terakhir terus mengalami penurunan

Yusri memastikan bahwa pihaknya selalu mendesak agar perusahaan lokal mengambil kelapa yang ada di tingkat petani, jangan sampai terlalu rendah. "Kita berharap mereka mempertimbangkan kelangsungan dari petani kelapa, sehingga jika mereka menjual dengan harga kompetitif mereka akan terus merawat dan menurunkan buah kelapa," imbuhnya.

Baca: ‎Pabrik Kelapa di Desa Nusapati Mempawah Terbakar, Api Besar Bakar Bagian Dalam Bangunan

Akhirnya kata dia, muncul fenomena dimana para petani kelapa menahan buah di atas pohon, mereka tidak mau menurunkan buah karena biaya panjat, biaya kupas dan biaya angkut lebih besar dari harga jual. Hal itu dikarenakan harga di tingkat pengumpul juga murah, dan biaya operasional lebih mahal.

"Dua perusahaan pengolah kelapa yang ada di Kabupaten Mempawah ketika kita konfirmasi mereka bilang permintaan dan kapasitas disana cukup tinggi, sejauh ini yang kita pantau, di tingkat lokal penyerapan bahan baku sudah terpenuhi," ujarnya.

Yusri mengatakan, fenomena turunya harga kelapa secara drastis ini baru terjadi beberapa bulan ini, dan ini tidak bisa mereka selesaikan sendiri, harus ada kerjasama antar instansi terkait, seperti pertanian dan perkebunan dari Provinsi.

"Disperindagnaker pernah mengumpulkan para petani kelapa dan penampung, kita meminta informasi dari mereka. Itu dulu ketika harga sempat turun juga, dan sudah kita selesaikan," ujarnya.

Sekarang ini kata dia, belum ada langkah Disperindagnaker untuk mengumpulkan para petani kelapa dan penampung, kemudian pihaknya juga belum tahu apakah penyebab turunnya kelapa kali ini sama dengan tahun lalu.

"Kalau tahun lalu, turunnya harga kelapa disebabkam karena mekanisme pasar. Lebih ke arah permainan dan pengaturan harga di tingkat penampung, yang kemudian dari eksportir meletakkan harga relatif rendah, akhirnya dampaknya kepada petani. Kita akan lakukan upaya pertemuan dulu dengan mereka untuk mengetahui apa penyebabnya," pungkasnya. 

Berita Terkini