Yayan Kurniawan: Pertanian Sambas Perlu Dilakukan Perbaikan Benih dan Pengairan

Penulis: Muhammad Luthfi
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas Ir Yayan Kurniawan, Rabu (6/3/2019).

Yayan Kurniawan: Pertanian Sambas Perlu Dilakukan Perbaikan Benih dan Pengairan

SAMBAS - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, Yayan Kurniawan mengatakan, untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Sambas.

Kedepan, Dinas Pertanian akan konsen untuk melakukan perbaikan pada Benih padi, Pupuk dan Pengairan. Menurutnya, itu menjadi penting dalam rangka semangat untuk meningkatkan Produktivitas hasil pertanian di Sambas.

"Perbaikan Benih, Pengairan, Perbaikan data kebutuhan pupuk petani. Itu akan kita lakukan kedepan," ujarnya, Senin (5/8/2019).

Ia menjelaskan, saat ini perhatian pemerintah Pusat dan Provinsi kepada Kabupaten Sambas sudah tinggi setiap tahunnya.

Baca: Yayan Sebut Target Jadi Lumbung Pangan Nasional, Tantangan Bagi Sambas

Baca: Lepas Tim Basket Kawan, Ini Pesan Ketua DPRD Sanggau

Baca: Turnamen Trofeo Futsal FC Pegasus X Ikmas Pontianak Perebutkan Hadiah Jutaan Rupiah

"Karena kita selalu di bantu, karena mungkin sudah tahu kita ini adalah lumbung pangan dan memiliki lahan yang luas. Dengan demikian, tinggal nanti bagaimana petani kita bisa memanfaatkan dan meningkatkan hasil produksi dari pada petani itu sendiri," ungkapnya.

Oleh karenanya, kedepan ia katakan Dinas Pertanian selaku dinas terkait akan mendorong kelompok tani di Kabupaten Sambas juga memperbaiki database nya. Hal itu penting untuk, karena berkaitan dengan data bagi Dinas Pertanian.

"Revitalisasi kelompok tani, mungkin sudah terlalui lama dan mungkin ada juga yang sudah tidak harmonis. Dari sisi kepengurusan dan keanggotaan, mungkin juga ada yang dulu terdaftar sekarang tidak, atau mungkin juga ada penambahan," katanya.

"Jumlah PPL kita juga masih kekurangan, sementara kita ada 193 Desa Se-Kabupaten Sambas," jelasnya.

Menurutnya, saat ini Sambas sudah tercatat sebagai salah satu Kabupaten dengan lumbung pangan. Hanya saja kedepan perlu di tingkatkan baik itu produktivitas maupun kualitas.

"Saat ini sudah jalan, hanya saja perlu kita tingkatkan. Karena saat ini kita juga sudah lebih. Kalau kita hitung kebutuhan beras per-orang pertahun menurut BPS itu 114 kilogram. Artinya kalau kita jumlahkan dengan penduduk Sambas keperluan kita kurang lebih 60 persen," bebernya.

"Artinya kita ada kelebihan sekitar 40 persen, dan itu sudah di serap oleh Bulog dan juga Kabupaten-kota di sekitar kita," tuturnya.

Selain akan memperbaiki saluran pengairan, ia juga meminta agar petani bisa menjual hasil pertanian dalam bentuk beras. Jangan lagi dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) atau Gabah Kering Giling (GKG).

"Selain itu, juga gabah kita ini di jual itu GKP, bukan GKG atau lebih baiknya harus dalam bentuk beras. Jadi kita perlu perkuat permodalan untuk penggilingan padi di Kabupaten Sambas, Karena mereka rata-rata kekurangan modal kerja," tuturnya.

"Secara potensi, Kabupaten Sambas sebagai lumbung pangan, masih dapat terus di tingkat kan lagi dengan beberapa perbaikan yg dimaksud," tutupnya.

Berita Terkini