Tak lama itu, datang dua orang laki laki yaitu FB dan FK, menanyakan korban orang mana dan kenapa ada disini dengan wanita.
"Kemudian tak lama itu, datang dua orang laki laki dan menanyakan, Kau orang mana? kenapa kalian pacaran disini? lalu satu di antara pelaku mengambil kunci motor dari kontak motor, dan kemudian ingin meninju dengan kunci motor tadi," jelas Bobby.
Kemudian satu di antara laki-laki itu mengambil handphone milik Bobby yang dipegang oleh AJ. Dengan mengancam AJ akan ditikam jika tak diberikan.
Bobby menambahkan saat itu ia sempat meminta handphone dan kunci motor miliknya agar dikembalikan.
Namun, pelaku malah melempar kunci motor miliknya ke semak semak, dan kedua pelaku tersebut langsung pergi dan membawa handphone milik korban.
Saat diinterogasi tim Reskrim Polsek Pontianak Barat, pelaku mengakui dan mengatakan bahwa kedua pelaku tersebut telah merencanakan perbuatannya dan bekerjasama dengan saudari AJ.
Pelaku saat ini pun sudah diamankan di Polsek Pontianak Barat, guna dilakukannya proses penyelidikan lebih lanjut. Dan sudah mengamankan 1 unit hanphone milik korban. (mg3)
Korban Penipuan Berkedok Poin Traveloka Bertambah dan Meluas, Warga Datangi OJK Kalbar
PONTIANAK - Masyarakat yang menjadi korban penyalahgunaan indetitas pribadi mengatasnamakan Traveloka semakin bertambah dan meluas.
Setelah sebelumnya puluhan warga Pontianak Barat dan puluhan driver ojek online yang menjadi korban, kini puluhan warga Jalan Merdeka Barat Gang Kasuari 2, dan warga Siantan Tengah juga ikut menjadi korban.
Mereka datang ke kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (22/7/2019) untuk memastikannya.
setelah di cek oleh pihak OJK, ternyata nama-nama warga tersebut memiliki tagihan jutaan rupiah dari PT Caturnusa Sejahtera Finance.
Seperti yang diakui oleh Aan Iswanda (36), ia bersama sang istri dan juga adik sepupunya ikut menjadi korban penipuan mengatasnamakan Traveloka tersebut.
"Istri saya dapat tagihan sekitar Rp 5 Juta, nah adik sepupu saya sampai Rp. 9 Juta, yang punya saya belum tahu berapa karena tadi di cek oleh OJK data saya belum ditemukan," terangnya kepada Tribun, Senin (22/7).
Aan menjelaskan alasanya kenapa baru datang ke OJK padahal ia bersama warga lainnya sudah mengethaui terkait ada penipuan yang mengatasnamakan Traveloka. Ia mengatakan, bahwa dirinya tidak mau gegabah karena masih berfikir bahwa dirinya belum merasa menjadi korban.