Terkait Pengantin Pesanan, Menlu Retno Marsudi Temui Pemerintah Tiongkok

Penulis: Ferryanto
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri luar negeri Indonesia,Retno Marsudi saat paparkan hasil pertemuannya dengan korban TPPO di Kalbar, Kamis (25/7/2019)

Terkait Pengantin Pesanan, Menlu Retno Marsudi Temui Pemerintah Tiongkok

PONTIANAK- Menteri luar negeri RI Retno Marsudi melakukan kunjungan kerjanya ke Kota Pontianak dan bertemu langsung dengan para korban pengantin pesanan yang berasal dari sejumlah wilayah Kalbar didampingi oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji dan Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono di Mapolda Kalbar, Kamis (25/7/2019).

Pada kunjungannya, Retno Marsudi menemui 7 orang korban pengantin pesanan yang termasuk dalam TPPO ini.

Baca: Pokja Harap Kasus KPU Landak Jadi Pembelajaran Bagi Komisioner Lain

Baca: Terkait Karhutla, Citra Duani Minta Perusahaan Perkebunan Siapkan Personel dan Alat Pemadam

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan terkait tujuan dari para pengantin pesanan, yang mana ada 3 wilayah provinsi tujuan yang menjadi lokasi pengantin pesanan ini yakni Heinan, hebei dan xiangdong.

Dihadapan awak media, dirinya mengaku bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan duta besar Tiongkok, yang di maksudkan untuk membahas tentang kasus ini, yang mana diharap pihak Tiongkok juga dapat melihat kasus ini sebagai kasus tindak pidana perdagangan orang bukan hanya sekedar pernikahan biasa.

"Pada bidang diplomatik kita sudah menyampaikan konsen kita, pada pemerintah Tiongkok, saya sudah melakulan pertemuan dengan duta besar Tiongkok, dan duta besar kita yang berada di Tiongkok sudah bertemu dengan mentri luar negeri Tiongkok untuk menyamakan persepsi bahwa kasus ini dilihat sebagai dugaan tindak pidana TPPO bukan hanya pernikahan biasa," tuturnya.

Retno menegaskan bahwa pemerintah memilki komitmen yang sangat tinggi untuk menyelesaikan masalah ini.

Sebagai wanita, iapun mengaku sangat miris akan kejadian ini, terlebih banyak di antara korban yang berusia sangat muda, dan bahkan ada yang dibawah umur.

"Saya sebagai perempuan, saya juga sangat miris, melihat kasus ini, karena melibatkan perempuan Indonesia yang menjadi korban, dan sebagian dari mereke masih berusia yang sangat muda, satu di antara 7 yang saya temui, berusia 14 tahun,"ungkapnya.

Baca: 3 Gadis Kalbar masih Diluar Negeri sebagai Pengantin Pesanan, Sutarmidji Ungkap Hal Ini

Dirinya pun berharap ada kerja sama yang baik Dari semua pihak terutama yang berada di hulu untuk melakukan pencegahan, untuk pihak kepolisian, diharapnya juga dapat berperan aktif untuk membuka mata rantai terkait permasalahan ini.

"Kita harapkan Kerja sama yang baik antara semua pihak, terutama yang berada di hulu, Untuk melakukan pencegahan dari pihak kepolisian juga saya minta komitmen yang tinggi untuk membuka dari kejahatan transnasional ini,"tegasnya.

Berita Terkini