Kemenkop dan UKM Dorong UMKM Mampu Kelola Data Usaha

Penulis: David Nurfianto
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses menenun disela-sela acara peresmian gedung UMKM Center kota Pontianak di Jalan Sultan Abdurrahman, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (23/3/2019) pagi. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA

Oleh karena itu, Bayu menegaskan peranan Moka mengedukasi UMKM untuk menganalisa semua data tentang bisnis mereka. Mulai dari penjualan, produk, pola kebiasaan pelanggan, hingga inventaris mereka.

Baca: Buka Gawai Dayak Sub Suku Undau, Bupati Jarot Tancapkan Tiang Pembangunan Betang Adat

Baca: Kondisi Pendaftaran Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2019/2020 di SMP N 8 Pontianak

Baca: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas, Pemerintah Fokus Tingkatkan Ekspor dan Investasi

"Hasil dari data data ini dapat menghasilkan insight yang bisa menjadi bekal bagi para pelaku UMKM untuk bersaing dengan perusahaan besar,” papar Bayu. 

Bayu menambahkan, Moka menyediakan aplikasi Point of Sale (POS) dengan berbagai fitur yang memudahkan pelaku bisnis, serta berbagai macam produk yang mendukung kemudahan bisnis seperti Moka Mobile Payment, Moka Capital, dan Moka App Marketplace.

"Di Moka, menjalankan usaha bisa dilakukan dengan mudah.

Dengan melihat kebutuhan UKM dan juga pelaku bisnis lainnya, Moka menyediakan end-to-end solutions yang dapat digunakan untuk menunjang pelaku bisnis baik dari meningkatkan penjualan, sampai dengan meningkatkan skala bisnis.

Moka telah dipercaya lebih dari 18.000 bisnis pada lebih dari 200 kota dan kabupaten di Indonesia", tukas Bayu. 

Sementara Direktur Pigeonhole Coffee Rifqi Rianputra, salah satu pelaku usaha yang sukses menjalankan bisnisnya melalui pemanfaaan data dan teknologi, mengatakan bahwa bila ingin memproduksi sesuatu, harus sudah dipastikan bahwa sesuatu itu merupakan kebutuhan konsumen.

Rifqi juga berharap para pelaku UMKM atau wirausaha pemula harus terjun langsung dalam melakoni usaha.

"Soal data juga tak bisa dianggap remeh, terlebih mengenai usaha kita. Misalnya, data stok barang hingga data pemasaran kita. Kita harus memiliki data-data seperti itu. Kita harus melihat data terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu", pungkas Rifqi.

Berita Terkini