Gegertani Prihatin dengan Anjloknya Harga Padi
SAMBAS - Sekretaris Generasi Penggerak Pertanian (Gegertani) Kabupaten Sambas, Juliadi mengatakan, dirinya merasa prihatin, dengan harga padi saat ini.
Ia katakan, dari pengamatannya setiap masa panen raya, padi harganya tidak sebaik yang petani inginkan.
Untuk itu, ia meminta kepada bulog agar membantu kondisi anjloknya harga padi di lapangan. Karena mengingat saat ini petani sedang panen raya.
"Harapan kita Bulog bisa ikut turun tangan membantu masyarakat, karena saat ini sedang panen raya. Maka jangan sampai kondisi ini harganya di bawah Rp. 3.800," ujarnya, Jum'at (28/6/2019) saat di konfirmasi.
Baca: 11 Hari Gelar Operasi Pekat, Polda Kalbar Ungkap 1.528 Kasus
Baca: 11 Hari Gelar Operasi Pekat, Polda Kalbar Ungkap 1.528 Kasus
Baca: Perlancar Aktivitas, Babinsa dan Warga Desa Bengkawan Perbaiki Akses Jembatan
Juliadi menjelaskan, kondisi ini juga selalu terjadi setiap tahunnya, oleh karenanya dari pemerintah daerah, Bulog dan lainnya juga harus ada jalan keluarnya.
"Maka dari itu ayo kita carikan jalan keluarnya bersama supaya hasil petani padi tidak seanjlok saat ini," tegasnya.
"Desa bergerak dengan sistem BUMDES-nya membantu menampung hasil petani, dan Pemerintah Daerah juga harus hadir dengan sistem BUMD Pangannya. Agar bisa menampung hasil pertanian dengan skala besar," katanya.
Ia mengungkapkan, saat ini ada peluang yang bisa di ambil yakni Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Menurutnya, dengan program tersebut maka Pemda bisa membeli beras petani, lalu kembali di salurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Sambas.
"Apalagi saat ini kementrian sosial sedang menguncurkan program BPNT, maka kalau bisa pangannya sendiri dari hasil petani di Kabupaten Sambas, dan harganya juga sesuai dengan keinginan petani," tuturnya.
"Jadi harapan kita semoga hadirnya program BPNT, bisa menjadi salah satunya jalan agar bisa menyelesaikan kondisi anjloknya harga padi," tutupnya.