Ia mengaku adanya program bantuan dalam bentuk beasiswa untuk 10 ribu anak SMA/SMK swasta sudah sangat bagus karena sebelumnya belum ada program seperti ini. Jadi ada perubahan yang baik.
"Tapi sekali lagi saya tegaskan persoalan kebijakan pendidikan mesti menjawab permasalah yang memang ada. Bukan hanya sekedar membayar janji politik . Makanya waktu membuat janji politik harus di bahas betul di kaji apa memang harus menggratiskan biaya sekolah ataukah harus meningkatkan sarana prasarana," ujarnya.
Ia mengatakan khsusus di kota Pontianak bukan lagi berbicara mengenai akses angka partisipasi kasar (APK).
"Jadi di Pontianak lebih kepada mutu pendidikan, karena kita masih bermasalah pada mutu pendidikan. Kenapa mutu pendidikan kita rendah, begitu ada anak 2 orang dapat nilai UN 100 ribut semua. Padahal pendidikan terbaik bukan untuk segelintir orang, tapi untuk semua orang," tutupnya.