"Jadi, awalnya pelaku cekcok dengan istrinya. Dia menuduh istrinya selingkuh. Karena sering diejek temannya dan ditanya soal anak mereka yang sekarang sudah berusia tiga tahun itu, anaknya siapa?" kata Anton, Minggu (24/3/2019).
Cekcok itu terjadi pada Sabtu 23 Maret 2019 saat pelaku bertanya kembali ke istrinya terkait status anak mereka tersebut.
Apakah hasil dari hubungan mereka atau perselingkuhan.
"Mereka memang sering cekcok. Tapi tidak seperti saat ini. Saat istrinya ditanya bahwa anak mereka anak siapa, si istri diam saja. Itulah yang membuat pelaku marah," terang Anton.
Cekcok kala itu, membuat emosi Suryadi memuncak.
Hingga dia mengambil sebilah parang dan berupaya menebas ke arah leher istrinya.
Spontan, istri pelaku menangkis ayunan parang itu.
"Sehingga tangan kanan istri pelaku putus," tutur Anton.
Saat kejadian, Tjua Bu Nguan berada di depan rumahnya.
Dia berusaha menanyakan kepada pelaku, apa yang terjadi sebenarnya.
Oleh pelaku yang emosi, langsung menganiaya korban.
"Tetangganya yang lagi duduk di depan rumah dan akan pergi ke pasar. Kemudian didatangi pelaku. Tetangganya tanya ada apa. Pelaku diam dan langsung menganiaya tetangganya. Menurut pelaku dia tersinggung karena tetangganya tertawa saat dia bertengkar dengan istrinya," papar Anton.
Atas kejadian ini, korban membuat laporan ke Mapolsek Sungai Kakap.
Dari serangkaian hasil penyelidikan yang dilakukan anggota reskrim, sejam kemudian pelaku langsung diamankan.
"Saat diinterogasi, Suryadi mengakui telah melakukan penganiayaan terhadap kedua korban tersebut. Saat ini dia masih diperiksa. Dia dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan," tegas Anton. (*)
Kata Psikolog: Sarah Spsi MPsi
Dampak pada Anak
Ada dua faktor yang melatarbelakangi munculnya perilaku nekat dan sadistis seseorang, yakni faktor internal dan eksternal.
Faktor internal kata dia, di mana seseorang bisa melukai orang lain bahkan sampai berakibat fatal dikarenakan tidak mampunya orag tersebut untuk mengendalikan dan menselaraskan antra kondisi emosi dan akal sehat.
Sedangkan faktor ekstrnal menurutnya bisa beragam, seperti latar belakang sosial ekonomi, dan pembelajaran yang kurang tepat dari media yang kerap menampilkan kekerasan.
Untuk mencegah munculnya perilaku sadistis itu, seseorang perlu meningkatkan kontrol diri dan tidak larut dalam situasi emosi.
Tentu untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan dukungan dari keluarga dan orang terdekat, jika diperlukan penanganan lebih lanjut diperlukan pendampingan dari ahlinya.
Kemudian kejadian seorang suami yang tega menganiaya istrinya hingga menyebabkan luka-luka berat, bahkan lengan kanan putus berdampak sangat besar pada pola asuh anak.
Dampak psikologis bukan hanya pada anak yang usia tiga bulan, tapi pada semua anak dengan kondisi yang berbeda.
Anak pertama berusia delapan tahun, yang sudah mulai ada pemahaman tentang situasi keluarganya kemungkinan akan berpengaruh lebih besar dari adik-adiknya.
Kemudian pada anak kedua berusia tiga tahun sudah mampu mengingat tapi belum punya pemahaman tentang apa yang terjadi.
Sedangkan pada anak bayi usia tiga bulan dampaknya lebih dipengaruhi oleh kondisi keluarga pasca kejadian karena tentu akan terdapat perubahan yang besar pada pola asuh anak. (*)