Pontianak Fashion Corak Insang Lestarikan Khasanah Kearifan Lokal

Penulis: Syahroni
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota pontianak, Edi Kamtono dan Ketua Dekranasda Pontianak, Yanieta Arbiastuti Edi Kamtono poto bersama beberapa paragawati yang mengenakan fashion Corak Insang.

Citizen Reporter
Jimmy Ibrahim
Humas Pemkot Pontianak

Pontianak Fashion Corak Insang Lestarikan Khasanah Kearifan Lokal

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sembilan karya terbaik dari anggota yang tergabung dalam Himpunan Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Himpu) Kota Pontianak ditampilkan oleh para peragawati dalam Pontianak Fashion Corak Insang Himpu 2019 di UMKM Center, Sabtu (23/3) malam.

Selain sembilan karya fashion dari Himpu, juga turut ditampilkan satu karya desainer nasional, Anaz Mahfud dan satu karya Dekranasda Kota Pontianak.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengatakan, fashion merupakan salah satu dari 15 ekonomi kreatif (ekraf). Ia berharap Pontianak Fashion Corak Insang ini bisa menjadi pemicu kreativitas pelaku ekraf di Pontianak.

Untuk itu, pihaknya berupaya menggelar kegiatan atau even-even dalam rangka mendorong kreativitas warga Kota Pontianak.

Baca: Moch Sabiin Optimis PSI Dapat Kursi di Tiap Dapil

Baca: Hadiri Seminar Keagamaan, Askiman Jelaskan Makna Keluarga yang Beribadah Kepada Tuhan

Baca: VIDEO: Lucinta Luna Lewati Malam Pertama, Layani Suami hingga

Baca: Gerilyawan Jokowi di Kalbar Kerahkan Ribuan Massa

“Kegiatan pada malam hari ini merupakan salah satu pemicu awal dari tumbuhnya ekraf dan UMKM supaya bisa terus berkembang,” sebutnya.

Dengan semakin berkembangnya kreativitas dari penggiat ekraf maka perputaran perekonomian juga ikut bergairah sehingga mendorong pelaku ekraf terus berinovasi dan berkreasi untuk meningkatkan kualitas dan market share.

Diakui orang nomor satu di Kota Pontianak ini, selama ini yang menjadi permasalahan diantaranya kualitas produksi, brand, masalah kemasan atau packaging, dan yang tak kalah pentingnya masalah pemasaran.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, kata dia, sangat konsen dalam melakukan upaya-upaya mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan didirikannya UMKM Center.

“Walaupun lahannya sangat terbatas tetapi adanya UMKM Center ini memberikan nuansa baru dan destinasi baru sebagai kunjungan wisata,” jelasnya.

Edi berharap kepada seluruh pihak termasuk sektor perbankan untuk bersama-sama membangkitkan UMKM maupun ekraf. Dirinya tak ingin, hanya segelintir UMKM yang unggul, sementara yang lainnya masih tertinggal.

“Karena ekonomi mikro salah satu penggerak pertumbuhan perekonomian di Pontianak. Kita berupaya bersama-sama untuk meningkatkan mereka ini, tidak hanya sebatas menjadi ekonomi mikro, tetapi meningkat ke tingkat menengah bahkan besar,” ungkapnya.

Menurutnya, tidak sedikit para pelaku usaha mikro yang berkembang menjadi usaha menengah, bahkan besar. Salah satunya, anggota yang tergabung dalam Himpu, ada yang sudah pemasarannya memasuki kategori menengah dengan omzet di atas Rp1 miliar. Aset yang dimilikinya juga di atas Rp1 miliar.

“Pemasarannya sudah merambah secara nasional, bahkan internasional,” ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini