Citizen Reporter
Arif Januardi, M.Pd
Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Pontianak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - SAMBAS - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Universitas Negeri Malang (UM) gelar Focus Group Discussion (FGD) dan workshop dengan mengusung tema “Peningkatan Literasi AI bagi Guru Perbatasan Indonesia-Malaysia Menggunakan Human-Machine Friendship Learning Model”. Selasa, 22 April 2023 bertempat di MAN Insan Cendekia (IC) Sambas, Kalimantan Barat.
Adapun kegiatan ini diikuti oleh 32 orang guru dari tiga sekolah perbatasan: SMA Negeri 1 Sajingan, SMK Negeri 1 Sajingan Besar, dan MAN IC Sambas.
Acara ini menjadi langkah strategis dalam mendorong transformasi pendidikan berbasis digital di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora BRIN dengan Universitas Negeri Malang, didukung oleh sejumlah akademisi dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Tim peneliti yang diketuai oleh Dr. Nur Eva, S.Psi., M.Psi. (Universitas Negeri Malang) dan Dr. Shiyamu Manurung, MA (BRIN), serta melibatkan para pakar lainnya: Dr. Wahyu Widodo (Universitas Negeri Malang), Dra. Neneng Habibah dan Dra. Sumarsih Anwar, M.Pd. (BRIN), Dr. Saiful Bahri, M.Pd. dan Dr. Emi Tipuk Lestari, M.Pd. (Universitas PGRI Yogyakarta), serta Nawawi, M.Pd. (Universitas PGRI Pontianak).
• Inovasi SEPEDA PKK Wujudkan Lansia Produktif dan Tangguh di Pontianak
Dengan mengusung pendekatan Human-Machine Friendship Learning Model, kegiatan ini bertujuan membekali para guru dengan pemahaman tentang bagaimana manusia dan mesin dapat bersinergi secara harmonis dalam proses pembelajaran.
Sebagai upaya peningkatan literasi Artificial Intelligence (AI), kegiatan ini juga memberikan ruang praktik penggunaan AI dalam pembuatan media dan modul ajar.
Kepala MAN IC Sambas, Dr. Mursidin, M.Ag sampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan ini. “Kami sangat mendukung inisiatif ini. Selain meningkatkan literasi teknologi dan wawasan para guru, kegiatan ini juga mendorong mereka menjadi pionir dalam pemanfaatan AI di lingkungan sekolah,” ungkapnya.
Antusiasme para peserta terlihat tinggi selama kegiatan berlangsung. Dalam sesi workshop, Dr. Saiful Bahri, M.Pd. (Universitas PGRI Yogyakarta) membawakan materi tentang penerapan Human-Machine Friendship Learning Model, sementara Nawawi, M.Pd. (Universitas PGRI Pontianak) memaparkan strategi pemanfaatan AI dalam pembuatan bahan ajar interaktif.
Para peserta sangat menyambut baik seluruh materi yang disampaikan, terutama yang menyentuh aspek praktis penggunaan AI dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Interaksi yang hidup dalam sesi diskusi dan praktik mencerminkan semangat guru-guru di perbatasan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal penguatan kapasitas guru dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21.
Kolaborasi antara dunia riset, akademisi, dan sekolah diyakini sebagai kunci dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berorientasi masa depan, terutama di wilayah perbatasan Indonesia-malaysia. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!