Akademisi Untan Sebut Gubernur Kalbar Dorong Percepatan Pemerintahan Level Atas
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Data survei Index Desa Berdaya (IDB) yang dilakukan oleh lembaga Gemawan yang disampaikan oleh Akademisi Universitas Islam Negeri UIN Sunan Kalijaga, Yogjakarta, Abdul Rozaki mengatakan, terdapat satu desa yang masuk dalam kategori desa sangat tertinggal, Kamis (21/3/2019).
Dari 65 desa yang tersebar di kabupaten Kapuas Hulu, Kayong Utara, Kubu Raya, Mempawah, Sambas, Sanggau dan Sintang, 19 di antaranya masuk dalam kategori tertinggal dan sebanyak 37 berkategori desa berkembang serta delapan desa lagi sudah menjadi desa maju.
Dalam seminar dan launching hasil survei indeks desa berdaya tersebut, juga menghadirkan Akademisi Untan, Eddy Suratman yang menjelaskan Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat ini sudah memprioritaskan pembangunan yang dimulai dari pemerintahan desa menuju pemerintahan level lebih atas.
Baca: Hadiri Rakerda Program KKBPK 2019 di Kalbar, M Yani Sampaikan Hal Ini
Baca: Murid SD di Kapuas Hulu Jadi Korban Rudapaksa Saat Pulang Sekolah, Pelaku Lontarkan Ancaman
"Prioritas ini guna mendorong adanya percepatan di level provinsi untuk mengembang dan memajukan di desa tersebut dengan potensi yang ada," ucap Eddy.
Disebutkan dia, hal ini sudah tertuang dalam peraturan gubernur yang kemudian secara bersamaan juga sudah dialokasikan anggarannya.
Bahkan tujuan pembangunan ini merupakan hasil dari koordinasi semua stakeholder yang ada di pemerintahan desa, kabupaten hingga provinsi.
Adapun peraturan gubernur yang dimaksud Eddy tertuang dalam Pergub No. 1 Tahun 2019 yang mengatur mengenai percepatan peningkatan status kemajuan dan kemandirian desa.
Selain itu, Heru Supihartanto yang memimpin jalannya proses rilis menegaskan bahwa IDB bisa digunakan untuk melihat kekurangan yang ada di desa tersebut. Dengan begitu, solusi pembangunan juga kemungkinan dapat muncul dari hasil survei itu.
“Dari indikator yang ada, kita bisa melihat kekurangannya. Kemudian apa yang bisa kita kerjakan untuk menuju desa Mandiri bisa berangkat dari data IDB ini,” tuturnya.
Bukan hanya itu, ia juga berharap pergerakan pemerintah dapat bersinergi dengan pihaknya terutama menuju desa mandiri.
“Itu sebab, IDB merilis data ini dengan melihatnya banyaknya desa dengan kategori berkembang dan tertinggal yang masih perlu didorong bersama. Kita sangat berharap bahwa IDB ini menjadi acuan pemerintah untuk mendorong desa yang tertinggal menjadi desa yang mandiri,” pungkasnya.