Namun ada beberapa sekolah yang masih ada keterbatasan pada jumlah komputer, jadi ada yang bergabung dengan sekolah lain dan akan tetap menjadi perhatian dari pihak pemerintah.
"Kemudian kedepan kita akan mencukupi sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran sekolah maupun untuk pelaksanaan UN itu sendiri," ujarnya.
Optimistis
Ketua Panitia Ujian Nasional Provinsi Kalbar, Urai Muhani mengaku optimistis ada peningkatan raihan nilai UN para siswa di Kalimantan Barat baik di jenjang SMA/SMK Sederajat maupun jenjang SMP/Mts Sederajat.
"Melihat dari persiapan para siswa menjelang UN seperti penambahan jam belajar berupa les maupun uji coba atau try out beberapa kali diharapkan hasilnya dapat meningkat," ujarnya.
Ia juga mengatakan raihan nilai UN para siswa Kalbar masih jauh berada di bawah rata-rata nasional. Raport untuk Kalbar masih masuk dalam kategori merah, sehingga diharapkan pada UN tahun 2019 ini rapor siswa di Kalbar dapat meningkat bahkan Kalbar belum masuk dalam sepuluh besar untuk rata-rata nilai UN.
"Harapan kita pada 2019 ini paling tidak kita bisa berada di kategori C," ujarnya.
Ia memasatikan bahwa ujian dengan sistem UNBK meminimalisir kecurangan dalam proses pelaksanaanya. Dengan sistem engkripsi dalam sistem soal tersebut sangat tidak mungkin adanya siswa dapat mengerjakan soal yang sama.
"Setiap siswa akan mengerjakan soal yang berbeda-beda, ada banyak soal yang diacak untuk dikejakan para siswa," ujarnya.