"Bus itu untuk semua pelajar dan umum, tapi untuk umum ini kurang diminati dikarenakan umum ini kan sudah memiliki kendaraan sendiri, nah sehingga banyak pelajar yang memanfaatkan," ujarnya.
Sebelumnya, dari lima bus baru empat yang beroperasi. Diperuntukkan bagi selurh wilayah kota, kecuali Pontianak Utara. Karena terdapat oplet yang masih beroperasi.
Guna memaksimalkan pengoperasian bus ini, pihaknya rutin mengimbau dan merazia pelajar yang menggunakan sepeda motor. Mereka diminta agar memanfaatkan bis ini dengan penjemputan langsung di halte-halte.
"Kita sudah kerja sama dengan pihak sekolah. Anak-anak yang naik bus tunggu di mana, begitu juga pulang sekolah. Kita tidak antar jemput ke rumah-rumah karena ada halte, bus tunggu di halte," ujarnya.
Utin juga menyebutkan, sosialisasi juga kerap digelar kepada orangtua agar dapat memberikan arahan kepada anak supaya mau naik bus. Sosialisasi juga dilakukan lewat media massa.
Bus Trans Pontianak, juga bersinergi dengan angkutan umum lainnya. Menurut Utin, tidak ada masalah lantaran bus punya halte sendiri, jadi tidak mengganggu rute oplet. Pihaknya telah memberikan sosialisasi agar membenahi moda trasportasi oplet sehingga dapat menarik penumpang.
"Kita tidak mengganggu rute oplet, cuma oplet itu masyarakat yang memilih, kita sudah bilang supir oplet dibenahi opletnya supaya ada menarik juga orang untuk naik ke situ," tambahnya.