Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak kembali mendapatkan lima unit Bus Rapid Transit (BRT) bantuan dari Kementerian Perhubungan RI. Saat ini bus yang rencanannya akan menghidupkan kembali transportasi massal wilayah kota tersebut masih terparkir di halaman Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pontianak, Jalan Sutoyo, Pontianak Selatan, Rabu (20/2/2019).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pontianak, Utin Srilena Candramidi mengatakan bantuan lima BRT ini menggenapkan jumlah Bus Trans Pontianak menjadi 10 unit, karena tahun sebelumnya Pontianak juga mendapat lima unit yang sama dari pemerintah pusat.
"Saat ini kita mendapatkan lima armada lagi, anggota kami sedang berangkat di Jakarta untuk mengurus administrasi dengan Kementerian Perhubungan," ucap Utin Srilena Candramidi.
Pihaknya masih menunggu petunjuk teknis terkait armada bantuan itu sehingga belum bisa dioperasikan. Mengenai pengoperasiannya, Utin menjelaskan akan melakukan koordinasi bersama Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Terlebih mengenai rute di mana-mana yang akan dilintasi BRT.
Pemerintah Kota Pontianak bersyukur kembali mendapatkan bantuan tersebut, itu sejalan dengan tujuan untuk mengaktifkan transportasi massal yang ada. Diharapakan Jaringan bus Trans ini akan mengubah wajah kota menjadi lebih baik
"Kita ingin kembali mengaktifkan transportasi umum yang ada di Kota Pontianak, oleh sebab itu kami juga menunggu instruksi dari Bapak Wali Kota," ujarnya.
Saat ini, lima bus yang beroperasi banyak mengangkut pelajar dan penumpangnya memang belum terlalu maksimal.
"Saat ini ada lima bus Trans Pontianak, banyak mengangkut pelajar dan juga masyarakat umum,"ucap Utin Srilena.
Utin menambahkan, bantuan lima armada ini juga telah direncakan pihaknya untuk melayani rute Terminal Antar Antar Negara Sungai Ambawang masuk ke dalam kota
"Rencananya operasional BRT baru ini sebagai bus shelter, mengangkut penumpang dari terminal ALBN Sungai Ambawamg ke dalam Kota Pontianak. Itu mengantisipasi agar bus antar wilayah tidak masuk ke dalam kota, kecuali bus wisata," ujarnya.
Sementara untuk wilayah Pontianak Utara, Pemkot Pontianak belum ada rencana untuk mengoperasikan bus Trans Pontianak, karena mengingat beberapa hal.
"Sementara wilayah Pontianak Utara, opeletnya masih aktif dan kita berikan kesempatan transportasi umumnya pada opelet karena memang masih beraktifitas,"jelasnya.
Pada kesempata itu, Utin menambahlan Kalau biaya naik bus berdasarkan SK Wali Kota Pontianak, pelajar Rp 2 ribu dan masyarakat umum Rp 4 ribu baik jarak dekat maupun jarak jauh.
Sangat disayangkan, publik masih kurang meminati moda transportasi massal ini. Menurut Utin, kebanyakan masih nyaman menggunakan kendaraan pribadi.
"Bus itu untuk semua pelajar dan umum, tapi untuk umum ini kurang diminati dikarenakan umum ini kan sudah memiliki kendaraan sendiri, nah sehingga banyak pelajar yang memanfaatkan," ujarnya.
Sebelumnya, dari lima bus baru empat yang beroperasi. Diperuntukkan bagi selurh wilayah kota, kecuali Pontianak Utara. Karena terdapat oplet yang masih beroperasi.
Guna memaksimalkan pengoperasian bus ini, pihaknya rutin mengimbau dan merazia pelajar yang menggunakan sepeda motor. Mereka diminta agar memanfaatkan bis ini dengan penjemputan langsung di halte-halte.
"Kita sudah kerja sama dengan pihak sekolah. Anak-anak yang naik bus tunggu di mana, begitu juga pulang sekolah. Kita tidak antar jemput ke rumah-rumah karena ada halte, bus tunggu di halte," ujarnya.
Utin juga menyebutkan, sosialisasi juga kerap digelar kepada orangtua agar dapat memberikan arahan kepada anak supaya mau naik bus. Sosialisasi juga dilakukan lewat media massa.
Bus Trans Pontianak, juga bersinergi dengan angkutan umum lainnya. Menurut Utin, tidak ada masalah lantaran bus punya halte sendiri, jadi tidak mengganggu rute oplet. Pihaknya telah memberikan sosialisasi agar membenahi moda trasportasi oplet sehingga dapat menarik penumpang.
"Kita tidak mengganggu rute oplet, cuma oplet itu masyarakat yang memilih, kita sudah bilang supir oplet dibenahi opletnya supaya ada menarik juga orang untuk naik ke situ," tambahnya.