Diskes Provinsi Kalbar, terang dia, terus lakukan pengamatan terhadap tren angka kasus DBD di Kalbar per bulan. Termasuk, apakah angka kasus DBD akhir bulan Februari masih tetap bertahan di angka sekitar 300-an.
“Bulan Januari 2019, memang masih tinggi angka kasusnya. Karena itu melihat tren kasus yang terjadi pada bulan Desember 2018 lalu. Tapi mulai Februari sampai pekan kedua ini kan turun. Kita lihat apakah angka kasus DBD pada Maret dan selanjutnya menurun atau tidak,” paparnya.
Iklim tahun 2018 dan 2019 diakui belum tentu sama. Namun, ia imbau masyarakat tetap harus waspada terhadap siklus wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) lima tahunan.