Sebutan PII Sambas Radikal, Terbantahkan Atas Kehadiran Sejumlah Tokoh dan Asisten Gubernur Kalbar
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) bukanlah organisasi baru di Indonesia.
PII sudah mengisi kemerdekaan sejak mulai berdiri pada 4 Mei 1947 lalu atau dua tahun setelah merdeka.
Namun beberapa minggu terakhir, sempat terdengar isu, seorang oknum di Kabupaten Sambas, mengatakan bahwa PII adalah organisasi radikal.
Namun sangkaan dari oknum tak bertanggungjawab tersebut dimentahkan oleh para tokoh PII yang ada di Kalbar yang hadir saat pelaksanaan Konferensi Wilayah Pengurus Wilayah PII Kalbar, Sabtu (2/2/2019) lalu.
Baca: Ahyadi Ajak Insan Pers Jadi Ujung Tombak Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital
Baca: Tim Volunteer Keuskupan Agung Pontianak Adakan Aksi Peduli Untuk Sungkung
Baca: Prediksi BMKG Siang Ini dan Malam Hari Akan Diperkirakan Hujan
Baca: Generasi Millenial Menyumbang Angka Kecelakaan Lalu Lintas Tertinggi
Bahkan hadir pula dari pihak Pemerintah Provinsi Kalbar yang diwakili oleh, Asisten III Gubernur Kalbar, Dra Marlyna M.Si,
Saat Konferensi Wilayah yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kaliamntan Barat, mengusung tema, “PII The Big Hous For Ummah” dan di hadiri oleh banyak tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintahan.
Ketua Dewan Formatur PW PII Terpilih, Ahmad
Ghozali menjelaskan bahwa terdengar isu PII di sambas dituduh radikal oleh oknum-oknum yang berkepentingan merusak citra nama besar PII, mendapatkan respon dari banyak kalangan terutama, atas ketidak benaran berita tersebut.
Dukungan semangat ditujukan oleh Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalbar, Dra Marlyna M.Si, dalam sambutannya beliau menyebutkan bahwa PII harus terus berjuang walau banyak cacian dari orang lain.
Dra Marlyna menegaskan bahwa semua orang punya mulut, tetapi kita cuma punya dua tangan, kalau ada omongan orang yang tidak benar tentang kita, kita tidak bisa menutup semua mulut, kita hanya bisa menutup telinga kita.
Bahkan beliau mengajak PII untuk bisa bersinergi dengan pemerintah Daerah Kalbar, khususnya di bidang Pendidikan untuk kemajuan kalbar.
“PII bisa bersinergi dengan pemerintah dalam ranah pendidikan kedepannya” pungkasnya.
Perlu diketahui juga, beberapa tokoh PII Kalbar adalah, Wakil Rektor Satu Untan, Dr Aswandi, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalbar, Pabali Musa dan banyak lagi lainnya.