Tim Volunteer Keuskupan Agung Pontianak Adakan Aksi Peduli Untuk Sungkung
Pasca bencana terjadinya tanah longsor yang terjadi di Dusun Medeng, Desa Sungkung II, Kecamatan Siding
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Tim Volunteer Keuskupan Agung Pontianak Adakan Aksi Peduli untuk Sungkung
Citizen Reporter
Tim komsos Keuskupan Agung Pontianak
Tri Urada
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Pasca bencana terjadinya tanah longsor yang terjadi di Dusun Medeng, Desa Sungkung II, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, tim volunteer dari Keuskupan Agung Pontianak melakukan aksi kemanusiaan yang di koordinir oleh Komisi PSE/Caritas dan Komisi kepemudaan (Komkep).
Aksi ini didukung penuh oleh keuskupan Agung Pontianak. Bertolak dari Pontianak menuju entikong tim volunteer menggunakan lima mobil karena harus mengangkut logistik berupa sumbangan dari para donatur.
Pontianak menuju entikong sekitar lima jam, tim volunteer tidak langsung menuju lokasi bencana longsor dikarenakan perjalanan masih panjang.
Baca: Prediksi BMKG Siang Ini dan Malam Hari Akan Diperkirakan Hujan
Baca: Polda Kalbar Bakal Gelar Press Conferens Upal di Wilayah Hukum Kalbar
Baca: Generasi Millenial Menyumbang Angka Kecelakaan Lalu Lintas Tertinggi
Esok harinya tim volunteer bertolak dari entikong menuju desa sungkung dengan menggunakan mobil. Sekitar dua jam perjalanan menuju suruh tembawang lalu tim harus berjalan kaki menuju sampan sekitar 30 menit.
Dari suruh tembawang menggunakan sampan dengan mesin berkekuatn 15 Pk melalui jeram-jeram yang deras dengan menelan waktu 4 jam disertai hujan
Penanggung jawab utama kris tampajra Mtb mengatakan bahwa Tim volunteer Keuskupan Agung Pontianak telah melakukan aksi peduli Sungkung untuk membantu para korbam yang terkena musibah longsor.
"Adapun aksi awal ini kita hanya membawa logistik berupa sambako dan pakaian layak pakai yang dikumpulkan oleh umat," katanya, Senin (11/2/2019).
Ia menambahkan bahwa mereka bersama dengan masyarakat dapat berkerja sama dalam membangun kembali perumahan warga yang terkena bencana.
Ia berharap pihak pemerintah maupun provinsi sesegara mungkin melakukan relokasi terhadap warga yang mengalamai bencana langsung berjumlah 12 rumah.
Kegiatan yang dilakukan berupa pengobatan gratis, melakukan pendataan dan survei terkait rencana-rencana tindak lanjut berkaitan dengan bagaimana masyarakat melakukan adaptasi terhadap tempat yang baru.
Mereka juga melakukan assesment dengan melihat secara langsung beberapa kondisi yang memiliki risiko bencana di area pemukiman masyarakat dan juga membuka ruang diskusi dengan masyarakat untuk kunjungan ke dua nantinya.
Deny sebagai koordinator lapangan mengatakan informasi awal diterima kejadiannya terjadi pada tanggal 31 Januari jam 9 malam.
Baca: Kapolda Kalbar Hadiri Raker IMI dengan naik Motor Klasik
Baca: Sejumlah Muslimat NU Mempawah Peringati Harlah ke 73
Baca: Jasad Korban Tenggelam Sudah Dimakamkan, Kapolsek: Ini Murni Kecelakaan
Kondisi yang diterima setelah turun langsung ke lapangan melalui kepala desa, kepala dusun dan tokoh-tokoh setempat dalam diskusi bersama yang di hadiri oleh 82 orang ialah kejadian longsor seperti ini baru kali pertama ini terjadi dan terjadi di banyak titik.