Kapolda Kalbar Siap Kerahkan Sumber Daya Guna Suksesnya Program Desa Mandiri
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Barat, Irjen Pol Didi Haryono menegaskan pihaknya siap kerahkan sumber daya yang dimiliki guna suksesnya program desa mandiri. Khususnya, Sumber Daya Manusia (SDM) polisi dari tingkat Kepolisian Daerah (Polda), Kepolisian Resort (Polres) hingga Kepolisian Sektor (Polsek).
“Polsek-Polsek kami menjadi lini terdepan Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas). Dengan sumber daya Polda Kalbar saat ini, walaupun wilayah Kalbar luas, saya yakin bisa terwujud jika kita semua bersinergi,” ungkapnya, Rabu (30/1/2019).
Baca: Heboh Pentol Kuah Daging Tikus, BPOM Sampaikan Hasil Uji Laboratorium
Baca: Dukung Optimal Program Desa Mandiri, Ini Upaya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kalbar
Baca: Cegah ASN Tidak Netral, BKPSDM Sintang Segera Keluarkan Surat Edaran
Suksesnya target program desa mandiri, kata dia, memerlukan komitmen, integritas serta kemauan yang sama dari para pemangku kepentingan. Seyogyanya, dukungan Polda Kalbar, Kodam XII/Tanjungpura, pemerintah kabupaten, pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan pihak lainnya sangat diperlukan oleh pemerintah provinsi.
“Saya jamin pasti bisa terwujud. Asalkan ada komitmen. Ada integritas dan kemauan yang sama dalam membangun desa mandiri,” terangnya.
Berangkat dari program desa mandiri yang menjadi fokus Pemprov Kalbar, Irjen Pol Didi menerangkan pihaknya tertarik dengan enam program utama yang dicanangkan di era pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar H Sutarmidji-H Ria Norsan hingga periode lima tahun mendatang.
“Ada korelasi dan relevansinya dengan tupoksi POLRI. Khususnya poin lima dan enam,” katanya.
Jenderal bintang dua itu menimpali peningkatan prosentase desa mandiri ditargetkan sekitar 20 persen atau kurang lebih 406 desa dari total 2.031 desa yang ada di Kalbar dalam lima tahun ke depan.
“Dari target 406 desa itu kita pecah per tahun. Tahun 2019 itu sekitar 56 desa. Tahun 2020 sekitar 87 desa. Tahun 2021 sekitar 88 desa dan seterusnya. Hingga mencapai total 406 desa pada tahun 2023,” paparnya.
Hingga kini baru ada satu desa berstatus mandiri di Kalbar, tepatnya di Desa Sutera, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Kapolda menambahkan ada 50 indikator penilaian Indeks Desa Membangun (IDM) yakni ketahanan sosial, ketahahan ekonomi dan ketahanan ekologi/lingkungan.
“Dari 50 indikator itu. POLRI punya tupoksi di ketahanan sosial dan ketahanan ekologi. Tentunya dalam aspek keamanan, ketertiban dan kesinambungan ekosistem lingkungan alam. Kami harus pastikan jangan sampai terganggu,” timpalnya.
Aspek keamanan atau security, terang Kapolda, berjalan paralel/linier dengan aspek kesejahteraan atau prosperity.
“Gubernur, Bupati dan Wali Kota pada aspek prosperity. Kami tentunya di aspek security . Kami mngiringi jangan sampai program yang sudah digagas, direncanakan dan sedang berjalan itu terhambat, terganggu, terkendala dan sebagainya. Itu harus kita kawal sampai program itu selesai dan dapat dirasakan oleh masyarakat,” tukasnya.
Baca: Jadwal Live Streaming Jepang Vs Qatar di Final Piala Asia 2019, Prediksi dan Head to Head
Baca: KABAR Terkini Kasus Siswi SD Melahirkan Bayi 2,6 Kg! Paman Tersangka Cabul hingga Kondisi 2 Korban
Yuk follow instagram Tribun Pontianak