Ustadz Abdul Somad Spontan Angkat Sepatunya saat Tausyiah di Markas Persib Bandung! Ini yang Terjadi

Penulis: Marlen Sitinjak
Editor: Marlen Sitinjak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad spontan buka sepatunya untuk buktikan ia cinta produk dalam negeri.

"Pemetaan. Dimana kita berada akan kemana kita pergi, apa yang sudah kita siapkan," katanya.

Kebersamaan ini tak lama. Hanya sekadar malaikat maut datang mencabut nyawa.

Kalau sempat kita beramal soleh beribadah, bersama di sini, bersama karna Allah.

"Bukan karena politik, bukan karena ormas bukan karena dunia bukan karena kepentingan dan setelah inipun kita akan pergi ke tempat yang lebih kekal dan abadi," katanya.

Sekarang ini panas terik. Tak lama lagi azan Zuhur berkumandang dari tanah suci Makkah al Mukarromah.

"Tapi ada yang mendapatkan naungan nanti. Saat itu tak ada naungan kecuali naungan singgasana Allah," ujarnya.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, mereka yang naik ke atas ini bukan karena batu-batu yang keras dan tajam.

"Kami datang ke atas ini karena dia (Rasulullah SAW) yang pernah sampai ke atas. Apa yang kami cari ke atas ini, tidak ada," katanya.

Hanya ingin sekadar merasakan apa yang dulu dia rasakan. Hanya ingin sekadar merasakan bagaimana detak jantungnya. 

Bagaimana hembusan nafasnya, bagaimana goyah kakinya, bagaimana ayunan tangannya, 1440 tahun yang lalu.

Lebih dari pada itu, bagaimana kira-kira perasaannya saat itu. Saat dia dicaci maki, disumpah serapah.

Saat dia dibenci, tidak disukai.

Rasa itu yang tidak dapat diungkapkan dari hanya sekadar membaca buku. 

Rasa itu yang tidak mungkin dirasakan orang yang hanya melihat gambar. 

"Itu sebenarnya yang ingin kami cari. Tidak ingin yang lain," tegas Ustadz Abdul Somad. 

Halaman
1234

Berita Terkini