Harry Tuding Wiranto Dibalik Belum Masuknya OSO di DCT DPD RI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris DPD Partai Hanura Kalbar, Harry Adryanto

Harry Tuding Wiranto Dibalik Belum Masuknya OSO di DCT DPD RI

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sekretaris DPD Partai Hanura Kalbar, Harry Adryanto menuding ada peran Menkopolhukam, Wiranto terhadap belum dimasukannya OSO dalam DCT DPD RI.

"Artinya bahwa sudah jelas Pak Menkopolhukam punya kepentingan yang sangat besar tidak dimasukannya DCT Pak Oesman Sapta ke KPU, dia sudah melakukan tindakan untuk kepentingan pribadi, terhadap keinginan untuk merebut Hanura, tinggal masyarakat yang sangat luas bisa mengetahui sosok seorang Menkopolhukam khususnya masyarakat Kalbar, bahwa Pak Oesman Sapta memang ingin dilengserkan baik di DPD RI maupun di Hanura supaya putra terbaik di Kalimantan ini tidak memiliki kekuatan untuk membela bangsa dan negara," ungkapnya, Selasa (15/01/2019) saat dihubungi Tribunpontianak.co.id.

Baca: Rindiyanti Kabur ke Melawi karena Di-bully, Kepala Sekolah Ungkap Hal Berbeda

Baca: Dibuat Mabuk, Siswi SMA di Putussibau Digilir Tiga Pemuda di Rumah Kosong

Baca: Alasan Miskin Membuat Pelaku Usaha Tetap Gunakan Gas Melon

Selain itu, ia juga mewanti agar KPU RI tidak mempermain-mainkan perkara putusan hukum terkait dengan pencalonan OSO dalam DCT DPD RI.

"Kami meminta agar KPU dan lainnya tidak bermain-main soal keputusan ataupun UU yang telah berlaku, dan sampai sekarang yang sangat aneh, KPU pun tidak segera mengumumkan, jangan sampai mereka tidak menjalani aturan hukum dan kami pun kalau sampai tidak menjalani aturan hukum berarti jangan ajarkan kami rakyat untuk memperlakukan atau menyikapi hal yang sama untuk melanggar hukum," tuturnya.

"Dan kita sebagai orang Hanura didaerah termasuk orang-orang daerah, jangan salahkan kami untuk melawan hukum," timpal staf ahli Ketua DPD RI di Kalbar ini.

Harry pun menilai, jika sari awal Hanura sudah diobrak-abrik dengan dibuat kepemimpinan ganda, termasuk hampir 500 caleg DPR RI Hanura datanya hilang di KPU.

"Ini ada tindakan sistematis yang ingin menghancurkan Hanura khususnya nama baik Ketum," bebernya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan tidak dapat berjanji dapat menahan amarah kader Hanura didaerah dan masyarakat karena OSO belum masuk dalam DCT DPD.

"Kami tidak bisa memastikan apakah kemarahan ini bisa dibendung, dan pasti saya yakin, jika tidak melaksanakan putusan hukum secara sah, putusan dan UU yang berlaku, jangan salahkan kami melawan hukum, artinya ada perlawanan yang sangat keras, karena mereka sudah coba-coba melawan aturan hukum dengan semena-mena dan kita tidak akan pernah takut itu," katanya.

Berita Terkini