Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Usai menyandang gelar S.Sos di kampus Fisip Universitas Tanjungpura Pontianak, sobat kita satu ini sekarang tengah menempuh pendidikan di program Pascasarjana Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSDK) Fisipol UGM Yogyakarta. Namanya, Marini, atau biasa dipanggil Rini.
Baca: TRIBUN WIKI : Pantang Menyerah 118 Kali Ditolak, Yudha Raih Beasiswa 3 Negara
Nah, berikut Q & A (Question and Answer) antara www.tribunpontianak.co.id dan sobat kita, Marini :
Tribun (T)
Rini (R)
T : Sebenarnya, apa sih alasan mendasar kenapa Mahaisiswa itu harus mencoba untuk berburu beasiswa ?
R : Tantangan sih. Dengan kita berburu beasiswa yang mana beasiswa itu juga diburu oleh ribuan orang, itu menjadi tantangan tersendiri.
Bagaimana kita bisa bersaing dengan ribuan orang untuk dapetin beasiswa itu. Selain itu melatih kita untuk menjadi pribadi pembelajar karena syarat beasiswa itu kan banyak ya yang harus kita penuhin. Di antaranya persiapan bahasa, karya pengabdian yang udh kita lakukan dan lain sebagainya. Pemburu beasiswa secara gak langsung belajar proses kehidupan yg akan membuat dia menjadi tangguh mampu bersaing dengan yang lainnya.
T : Keran - keran beasiswa banyak gak sih yang bisa diburu ?
R : Beasiswa banyak banget jika kita mencarinya. Baik beasiswa dalam negeri maupun luar negeri, beasiswa swasta perusahaan BUMN, beasiswa hibah dan lain sebagainya. Tinggal kita mau gak mencari infonya. Kebanyakn beasiswa diperuntukkan bagi mahasiswa yang aktif dalam masyarakat atau organisasi, so semasa kuliah kurangi study oriented. Keluarlah, bergabunglah bersama komunitas organisasi karena di sana kita belajar tentang kehidupan dan berbagi.
T : Kenapa Rini lebih memilih beasiswa LPDP ?. Kalau boleh tahu, apa keunggulannya ?
R : Saya pilih beasiswa LPDP karena memang dari awal saya tertarik dengan beasiswa ini. Saya pelajari bagaimana beasiswanya,mekanisme pendaftaran, syarat-syarat ,track record alumninya, kesempatan-kesempatan yang kemungkinan didapatkan saat menajdi awardee LPDP. Itu semua saya pelajari. Kesimpulannya, LPDP beasiswa yang tepat. Bukan hanya memberikan kesempatan kuliah, tetapi soft skill berupa pelatihan dan lain sebagainya.
Baca: Kabar Terbaru Beasiswa Bidikmisi di Tahun 2019, Ada Kenaikan Kuota
Saat studi dikampus masing-masing kita gak hanya fokus pada studi saja, tetapi kita juga ada kegiatan sosial, pengabdian keakraban dan lainnya. Setelah lulus kuliah juga kita masih dipantau apa yg kita lakukan. Kerja dimana atau aktif di mana saja. Yang terpenting dari itu semua kita punya jaringan ribuan awardee maupun alumni LPDP dunia yang memperkaya keilmuwan pengalaman kita.
Nah, kalau keunggulan LDPP itu, studinya 100 persen gratis. Juga dilengkapi dengan biaya hidup bulanan, tunjangan buku, kesehatan, confrance dan banyak lainnya.
Menariknya lagi, LPDP gak hanya menilai IPK tinggi atau kemampuan akademik kita. Tapi pengalaman, aktivitas selama kita studi dulu. LPDP gak nyari orang yang pintar saja, tapi org yang aktif di organisasi, di luar kegiatan akademik, pengabdian kepada masyarakat atau hal hal kecil yang kita lakukan untuk kemajuan bangsa.
LPDP bukan ikatan dinas, tetapi saat selesai studi baik DN maupun LN kita harus balik ke Indonesia untuk mengabdi, berkarya berkontribusi membangun negeri.
Alasan lainnya, kita akan ketemu dengan orang-orang yang hebat. Apalagi LPDP mempunyai jaringan yang luas yang akan mempertemukan kita dengan orang hebat yang membuat kita terpacu untuk trus berinovasi dan berprestasi serta berkarya Di LPDP, kamu bisa memilih kampus terbaik untuk menjadi tujuan studi kita.
T : Apa nih kira-kira tips sukses mendapatkan beasiswa LPDP ?