"Malam itu kata keluarga, memang yang bersangkutan keluar rumah. Jadi saja dia tersungkur ke tanah dengan terungkup," ujarnya.
Baca: Viral!, Video Diduga Bahar Bin Smith Menganiaya Santri, Fadli Zon Membela hingga Kelakar Mahfud
Baca: Selama Desember, Disperindagnaker Mempawah Sudah Salurkan 5040 Tabung LPG 3 Kg untuk Operasi Pasar
Terkait celana korban yang merosot hingga terlihat pantat, jelas Kasatreskrim karena tertarik pada saat mengevakuasi korban. "Jadi korban meninggal dunia sudah sekitar 10 jam," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan mayat perempuan ditemukan di Perkebunan Kelapa Sawit.
Tepatnya, di dekat Barak 95 Pondok 1 KHTE, Desa Nanga Kenepai, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa (18/12/2018) pukul 07.10 WIB.
Informasi yang diterima oleh Tribunpontianak.co.id, kronologis kejadian pada pukul 07.10 WIB.
Seorang mandor atas nama Arnil (57) di PT DNL perkebunan sawit Kencana Group, ketika akan berangkat bekerja melihat mayat tergeletak dengan posisi tengkurap.
Mayat itu, di samping pohon sawit sekitar 6 meter dari jalan di Simpang Empat Blok H 16.
Pada pukul 07.25 WIB, ia melaporkan kejadian tersebut ke kantor securiti pondok dua di Desa Sungai Asun Kecamatan Semitau.
Setelah mendapatkan laporan tentang kejadian tersebut pihak perusahaan menghubungi Kepolisian Polsek Semitau.
Pukul 08.00 WIB, Kanit Reskrim Polsek Semitau beserta 4 orang anggota menuju tempat penemuan mayat.
Pada pukul 09.30 WIB, anggota Polsek Semitau tiba di lokasi kejdian perkara (TK)).
Petugas segera melakukan pemeriksaan.
Korban dibawa ke Puskesmas Semitau untuk dilakukan pemeriksaan.
Diduga nama korban adalah Helena Idawati (43).
Helena merupakan buruh harian lepas perkebunan kelapa sawit tersebut.
Helena beralamat di Desa Tanjung Keliling, Kecamatan Seberuang.