TERPOPULER - Dari Pulau Anak Krakatau, Ifan Seventeen, Hingga Artis yang Tewas Tersapu Ombak Tsunami
Laporan Wartawan Tribunpontianak.co.id, Listya Sekar Siwi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sepanjang Minggu (23/12/2018) kemarin, Tribunpontianak.co.id menyajikan beragam informasi yang terjadi di Kalimantan Barat (Kalbar).
Nasional, mancanegara, politik, hiburan, tips, kesehatan hingga seputar olahraga.
Berikut ini kami rangkum berita populer di portal Tribunpontianak.co.id, sepanjang Minggu (23/12/2018).
Baca: Kecelakaan Parah di Tayan, Korban Sampai Dibopong dan Supir Terjepit
Baca: Sebelum Dilantik Menjadi Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono Cium Sang Ibunda
Baca: Suasana Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak Masa Jabatan 2018-2023
3. Pulau Anak Krakatau: Sempat Hilang Lalu Muncul dan Tambah Tinggi, Pernah Meletus 49 Kali Dalam 6 Jam
Tsunami terjadi di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018). Akibatnya, puluhan korban dinyatakan meninggal dunia.
Sejauh ini belum diketahui apa yang menjadi penyebab terjadinya tsunami.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan gelombang tinggi kemungkinan terjadi akibat longsor bawah tanah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.
Erupsi Gunung Anak Krakatau bukan kali ini saja terjadi.
Pada Agustus lalu, Gunung Anak Krakatau terus meletus melontarkan abu, pasir dan lava pijar.
Baca: VIDEO Detik-detik Tsunami Sapu Panggung Seventeen di Banten, Teriakan Histeris hingga Gulungan Ombak
Baca: Inilah Nama-nama Artis yang Tewas Tersapu Ombak Tsunami di Banten & Lampung
Baca: BREAKING NEWS - Terus Bertambah, Korban Meninggal Tsunami 62 Orang
Baca: LIVE STREAMING Kompas TV dan Live TVOne: Update Berita Tsunami di Selat Sunda, Sirine Bikin Panik
Sudah terjadi 49 kali letusan selama 3/8/2018 pukul 00.00-06.00 WIB.
Pulau Anak Krakatau merupakan sebuah pulau volkanik kecil, yang muncul di antara Pulau Sertung (Verlaten Eiland) dan Pulau Rakata Kecil (Lang Eiland) pada tahun 1928, di tempat yang dulunya adalah pantai dengan kedalaman 27 m.
Pulau ini adalah pulau termuda di Indonesia.
Dilansir dari lama KKP, pada tahun 1929, pulau kecil ini menghilang lagi, tetapi kemudian muncul kembali bersamaan dengan letusan-letusan pada tahun 1930, dan setelah letusan-letusan hebat dalam Februari 1933 muncul dengan ukuran lebih besar.
Pada tahun 1935, pulau ini bentuknya hampir bundar, dengan diameter sekitar 1200 m, ketinggian 63 m dan pada tahun 1940 tingginya 125 m.