Setelah SBY Gusar, Agus Harimurti Yudhoyono Mengutuk dan Investigasi Perusakan Atribut Demokrat

Penulis: Rihard Nelson
Editor: Rihard Nelson
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SBY lihat perusakan atribut Demokrat di Riau, Sabtu (15/12/2018).

Setelah SBY Gusar, Agus Harimurti Yudhoyono Mengutuk dan Investigasi Perusakan Atribut Demokrat

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dugaan perusakan baliho dan sejumlah atribut Partai Demokrat di Riau membuat kader Demokrat gusar sekaligus marah dan mengutuk tindakan tersebut. 

Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan tersayat hatinya melihat atribut milik partainya dirusak saat kunjungannya ke Riau, Sabtu (15/12/2018). 

Kegusaran yang sama juga ditunjukkan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang tak lain adalah anak sulung SBY ini.

Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan akan turun langsung ke Riau untuk melihat secara langsung perusakan atribut Partai Demokrat disaat kunjungan Ketum Demokrat SBY tersebut. 

Baca: Midji Sambut Baik Pembangunan PLBN Jagoi Babang dan Bentuk Tim Mengkaji Potensi Ekonomi

Baca: Rumahnya Hangus Terbakar, Nenek Aluan Berharap Bantuan Dari Pemerintah

"Saya akan berangkat ke Riau besok pagi utk melakukan investigasi karena insiden ini bukan sekali terjadi. Sebelumnya, ada juga perusakan bendera PD di Kebumen dan Medan," kata Agus Yudhoyono dalam cuitan di akun twitternya, @AgusYudhoyono.

Bukan hanya investigasi, Agus Yudhoyono mengaku kedatangan untuk terus memompa semangat dari kader Demokrat di Riau pasca kejadian perusakan. 

"Selain investigasi, tujuan saya ke Riau utk memompa semangat dan moril Kader PD. Saya meminta kader PD di Riau dan seluruh Indonesia untuk tetap semangat dan berjuang membela rakyat. Kita harus menegakkan kebenaran dan keadilan," tulis Agus di akunnya.

Agus juga menyoroti atribut partai lainnya yang terpasang di lokasi sama namun tidak rusak.  

Baca: Modif Satria Dengan Konsep Thailook Style

Baca: Video Detik-Detik SBY Periksa Baliho Demokrat Yang Dirusak Di Antara Bendera Golkar dan PSI

Baca: Aksi Para Atlet dalam Kejurda Inkanas Kalimantan Barat, Inilah Foto-fotonya!

Agus bahkan mempertanyakan kedatangan Presiden Joko Widodo yang bersamaan harinya dengan SBY. 

"Sepanjang jalan di Pekanbaru, selain bendera Demokrat, ada juga bendera Partai Golkar, PDIP, Nasdem, PSI dan lainnya. Tapi yang dirusak hanya bendera Partai Demokrat," masih dalam cuitannya.

"Bendera Demokrat di pasang untuk menyambut kedatangan Bapak @SBYudhoyono di Riau. Sementara bendera Golkar, PSI, PDIP dan lainnya menyambut Bapak @jokowi. Apakah ada kaitannya?," tanyanya.

"Saya juga menyerukan kepada seluruh Partai Politik agar bersaing dengan sehat. Jangan rusak demokrasi kita dengan perilaku anarkis. Mari tunjukkan kedewasaan politik kita dalam berpikir dan bertindak," imbuhnya. 

Mantan cagub di Pilkada Jakarta ini mengecam atas perusakan atribut milik Demokrat. 

Bahkan dirinya menuding adanya orang-orang yang di organisir untuk merusak atribut Partai Demokrat.

"Saya mengutuk keras terjadinya insiden perusakan terhadap bendera, baliho dan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, oleh sekelompok orang terorganisir, pada hari ini,".

Sebelumnya, Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama kadernya langsung turun ke jalan melakukan penyisiran atribut yang dirusak. 

Dengan berjalan kaki, rombongan tersebut berjalan kaki di Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, tepatnya di depan kantor DPRD Riau.

SBY yang juga didampingi Sekjen DPP Demokrat, Hinca Pandjaitan yang turut serta dalam rombongan itu menyaksikan satu persatu baliho yang dirusak tersebut.

SBY tampak tidak banyak berkata-kata, sesekali ia tampak menggelengkan kepala, dengan raut muka tidak banyak ekspresi.  

"Pemimpin yang baik harusnya menghargai pemimpin lainnya," ujarnya singkat sambil terus ikut melihat dan mengangkat langsung baliho rusak tersebut.

SBY turun langsung ke Jalan Sudirman Pekanbaru, menyaksikan baliho bergambar dirinya dirusak. 

Selain itu, banyak spanduk juga tampak berserakan dan ada juga yang dibuang ke parit.

SBY mempertanyakan apakah pengerusakan ini dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, atau memang masyarakat Riau saat ini sudah berubah.

"Saya, kami, sangat hormat kepada saudara kami masyarakat Riau, sangat sayang, taat beragama, jadi seperti ini. Apakah saudara kami berubah atau ulah mereka mereka," kata dia.

Demokrat sudah melaporkan pengerusakan atribut itu kepada Polresta Pekanbaru.

Kini, SBY mengaku hanya bisa pasrah dan mengadu kepada Allah atas apa yang terjadi.

"Saya ini bukan capres. Saya tidak kompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi. Saya sebagai pemimpin partai Demokrat berikhtiar dengan cara yang baik dan amanah sesuai yang diatur konstitusi dan UU. Tapi ternyata ini yang kami dapatkan," kata dia.

SBY pun memerintahkan Sekjen Partai Demokrat serta pemimpin Partai Demokrat di Riau dan Pekanbaru untuk menurunkan semua atirbut yang masih tersisa.

"Lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada bendera kita, baliho yang tidak bersalah, dirobek," ujar dia. (*)

Berita Terkini