Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bupati Sintang Jarot Winarno menghadiri sekaligus membuka kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Sintang yang ke-19 di Gedung Pancasila Sintang, Selasa (4/12/2018) kemarin.
Pada sambutannya, Jarot mengatakan bahwa Dharma Wanita Persatuan merupakan organisasi dari istri-istri Pegawai Negeri Sipil atau Aparatur Sipil Negara yang merupakan buah dari reformasi 7 Desember 1999 yang terus tumbuh besar.
Baca: Warga Hulu Sungai Desak PLN Segera Selesaikan Pembangunan Jaringan
"DWP ini organisasi kemasyarakatan para istri-istri ASN yang membuat programnya sendiri, dan hingga saat ini DWP telah tumbuh dengan besar, sehingga DWP dipandang penting sebagai ormas menghimpun para istri ASN," jelasnya.
Selain itu, Jarot menuturkan bahwa peranan kaum ibu-ibu atau istri PNS yang tergabung di dalam Dharma Wanita Persatuan memiliki peranan penting di dalam kehidupan. Seorang ibu adalah tiangnya agama dan tiangnya negara.
"Kaum ibu-ibu memiliki peranan dan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan, tanpa ibu sebagai pendamping suami, maka suami tidak akan sukses, karena kesuksesan seorang suami dibelakangnya ada peran istri," tutur Jarot.
Selain itu, menurutnya untuk membangun bangsa ini untuk lebih besar ke depannya, maka kaum ibu lah yang turut serta ambil bagian dalam hidup. Kaum ibu-ibu lebih besar dari kaum pria, karena ibu mengatur semua urusan rumah tangga.
"Mulai pendidikan anak dari usia dini, mendidik anak, melatih kemampuan psikomotorik, afektif dan kognitif, maka dari itulah peranan ibu selain pendamping suami, ibu juga sebagai tiangnya negara, dan harus bersikap bijaksana," tambah Jarot.
Baca: Edi Kamtono Sebut Warga Pontianak akan Miliki Tempat Rekreasi Baru
Jarot berharap kepada Dharma Wanita Persatuan di Kabupaten Sintang untuk dapat bekerjasama dengan Pemerintah untuk mengatasi tiga tantangan yang ada di Sintang, yaitu kemiskinan, stunting, dan pendidikan.
"Saat ini tantangan yang harus kita hadapi adalah pertama mengentas kemiskinan, kedua mengatasi masalah stunting dengan kualitas 1000 hari pertama, ketiga mengatasi tingkat pendidikan seorang anak," terangnya.
Jarot berharap agar DWP bisa membatu pemerintah, bermitra dengan pemerintah dalam mengatasi tiga tantangan tersebut. Sebab peran kaum ibu-ibu sangat penting, dan berhubungan langsung dengan tantangan tersebut.
"Membuat program-program kampanye anti stunting, kemudian menghidupkan ekonomi rumah tangga, dan memberikan sosialisasi wajib belajar 9 tahun, itu saya harapkan agar DWP terjun langsung ke lapangan," tutupnya.