Minimnya Upah Guru Honorer Jadi Sorotan, Zulfikar: Gajinya Yang Diterima Tak Sesuai

Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak dalam pelaksanaan aksi damai, di Bundaran Digulis Untan, Kota Pontianak, Minggu (25/11/2018).

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, David Nurfianto

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Momentum hari guru mahasiswa IKIP PGRI Pontianak minta pemerintah sejahterakan guru honorer.

Dalam rangka memperingati hari guru yang ke-73 Omawa (Organisasi Mahasiswa) IKIP PGRI Pontianak melakukan aksi damai, di Bundaran Digulis Untan, Kota Pontianak, minggu (25/11/2018).

Puluhan mahasiswa IKIP PGRI ikut dalam aksi ini, menggunakan almamater khasnya serta membawa bendera dan atribut yang menyuarakan aksinya.

Presidem Mahasiswa (Presma) IKIP PGRI Pontianak, Zulfikar mengatakan bahwa minimnya upah guru honorer adalah satu diantara yang menjadi sorotan sejumlah mahasiswa ini.

"Banyak sekali fakta dilapangan yang kami temukan, terkait ketidaksesuaian gaji, yang para guru honorer terima," ujar Zulfikar.

Baca: Inilah Jadwal SIM keliling Polresta Minggu Keempat Bulan November

Zulfikar menjelaskan bahwa untuk itu mahasiswa merasa terpanggil dengan nasib guru- guru di indonesia khususnya kalimantan barat.

“Disini kami ingin meminta perhatian lebih untuk guru honorer, dan guru PNS yang mengajar di sekolah- sekolah yang masih kurang layak baik di segi infrastruktur atau metode pembelajaran” jelas Zulfikar.

Guna mengantisipasi adanya anarkisme dalam aksi damai ini petugas kepolisan dari Polsek Selatan turut mengamankan jalannya aksi damai ini.

Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Anton Satriadi mengatakan sebelum aksi ini mahasiswa sudah memberikan pemberitahuan kepada pihak Kepolisian.

"Ini hal positif sekali, dimana mereka menggelar aksi dalam peringatan hari guru, kita dari Polsek juga berkoordinasi dengan Polresta terkait aksi ini, anggota Polsek Selatan juga telah mengamankan aksi hari ini," pungkas Anton.

Berita Terkini