Usai memeluk pelatihnya, Hanif berlari membawa Bendera Merah.
Tidak hanya itu, Yudani juga menghampiri Presiden Jokowi yang saat itu, sedang duduk bersama Prabowo Subianto.
Tidak disangka, Jokowi dan Prabowo pun berangkutan sama-sama memeluk Hanif.
Momentum ini jelas membuat suasana Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta bergemuruh.
Baca: 23 Bacaleg Diduga Palsukan SKBS, KPU Belum Pastikan Akan Coret atau Tidak
Baca: Tampil Cantik dan Seksi dengan Busana Hijau, Aurel Hermansyah Disebut Mirip Tante-tante
Lantas apa kata Hanif?
Usai meraih medali emas di Kelas C Putra 55-60 kilogram atas pesilat Vietnam, Hanif mengungkapkan rasa syukurnya.
Ia juga angkat bicara tentang usahanya untuk mempersatukan tokoh bangsa, Jokowi dan Prabowo, yang sama-sama maju di Pilpres 2019.
Hanif ternyata punya motivasi tertentu.
“Masa di depan Presiden dan Ketua IPSI kalah,” uajrnya.
Ia mengakui bahwa pesilat yang dihadapinya adalah musuh lama.
Baca: Cegah Maraknya Pembakaran Lahan, Polsek Serawai Pasang Imbauan ke Warga
Baca: Bupati Buka Rakor Keuangan Daerah se-Kalimantan Barat
“Walau sempat tertinggal angka, ini kesempatan saya balas dendam. Dia musuh bebuyutan saya. Dulu saya sempat kalah,” ujarnya.
Ia juga mengatakan alasannya memeluk Jokowi dan Prabowo.
Ia mengaku prihatin dengan apa yang terjadi di luar sana, beberapa waktu terakhir ini.
“Pencak silat sebagai tradisi Indoensia harus menyatukan kita. Kita tidak boleh saling mencaci, menghujat,” tegasnya. (*)