TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Saat ini berjuta-juta umat muslim dari seluruh dunia mendatangi Kabah untuk menjalankan rukun Islam yakni menunaikan haji.
Kabah merupakan bangunan yang sakral bagi umat Islam.
Sebagaimana kita maklumi bersama, tawaf adalah ibadah mengelilingi Kabah sebanyak 7 kali putaran sebagaimana tertuang dalam ayat Alquran.
Mengapa umat Islam mengeliling Kabah?
Baca: Komunitas Sepeda Gowes Santai Bersama Kadisporapar Sekaligus Tinjau Kawasan SSA
Baca: Astra Motor Kampanyekan Cari Aman Berkendaraan di BTPN Syariah Kalbar
Baca: Semakin Bertambah, Dinsos Mempawah Sudah Tangai 30 Orang Terlantar di Tahun 2018
“Hendaknya mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah),” (Surat Al-Hajj ayat 29). Itulah perintah yang ada dalam Alquran.
Dalam sebuah forum terbuka yang dihadiri ribuan orang dan disiarkan di Peace TV, seorang pria bertanya kepada Dr Zakir Naik mengapa umat Islam mengelilingi kabah saat haji dan umrah.
Adakah alasan ilmiah dan logisnya?
“Aku ingin mengetahui tentang Kabah. Maksudku, apa penjelasan secara kajian keilmuan dan logika pentingnya Kabah? Dan mengapa umat Islam mengelilingi Kabah?," tanya pria itu
Dr Zakir Naik yang merupakan seorang ulama India, penulis dan dai, ahli perbandingan agama yang kerap menyampaikan dakwah lewat debat dan ceramah di seluruh dunia menjawab pertanyaan pria tersebut.
Mengapa muslim mengelilingi Kabah. Apa pentingnya Kabah menurut kajian keilmuan dan logika? Dan mengapa umat Islam mengelilingi Kabah?
Kabah adalah kiblat, sebagaimana firman Allah dalam Al Quran:
“Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arah Kabah” (QS. Al Baqarah: 144)
Dalam bahasa Arab, kiblat. Jadi Kabah hanya sebagai arah.
Sebagai contoh, misalnya sekarang kita salat, beberapa menghadap selatan, ada yang menghadap utara, ada yang ke timur, ada yang ke barat. Ke arah mana yang kamu ikuti?
"Jadi demi persatuan, kami menghadap pada satu arah yaitu Kabah. Jadi Kabah adalah kiblat kami. Tidak ada seorang muslim pun yang pernah menyembah Kabah," jelasnya.
Baca: LDSI At Tarbawi FKIP Untan Buka Donasi Hewan Kurban Untuk Disalurkan ke Desa Ini
Baca: PTPN XIII Masih Terima TBS dari Petani Plasma KKPA Dan Kebun Inti
Baca: Pontianak Swimming Club Matangkan Elsa dan Harun Untuk Pra Pon
Ia mencontohkan pula, peta geografi dunia yang dibuat oleh seorang muslim bernama Al Idrisi pada tahun 1154 menggambar kutub selatan ada di atas dan kutub utara ada di bawah dan Kabah berada di tengah-tengah gambar peta tersebut.
Kemudian orang Barat meluncurkan kartografi (pembuatan peta) dan mengubah kutub utara ke atas dan kutub selatan ke bawah, bahkan Kabah masih tetap berada di tengah-tengah.
"Jadi di bagian mana pun kamu berada di dunia, jika kamu berada di utara menghadap ke selatan, jika kamu berada di timur menghadap ke barat, jika kamu berada di barat menghadap ke timur, jika kamu di selatan menghadap ke utara. Semua muslim di dunia menghadap pada satu arah yaitu Kabah dan Kabah adalah kiblat," terang Dr Zakir Naik.
Kenapa kami berjalan mengelilingi Kabah? Pada dasarnya adalah karena Nabi Muhammad SAW melakukan itu.
Kamu bertanya, apa alasan logisnya? Ini tidak disebutkan dalam Alquran dan hadis.
"Jika aku adalah orang yang berakal mau berpikir, kenapa kami berjalan mengelilinginya? Alasan yang bisa aku pikirkan adalah setiap lingkaran hanya punya satu titik tengah," lanjutnya.
Baca: Warga Kapuas Hulu Minta Polisi Tertibkan Galian C Tak Berizin
Baca: Perenang Muda Asal Kalbar Raih Emas di Thailand, Ini Kejuaraanya
Baca: Perkara Pidum Didominasi Narkoba, Ansor Sangau Harap Instansi Terkait Rutin Sosialisasi
Kita berjalan mengelilingi Kabah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.
Karena lingkaran hanya punya satu titik tengah tidak akan ada dua titik tengah.
Jika kita berjalan mengelilingi Kabah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.
Dan pernyataan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu ketika mencium Hajar Aswad yang ada di Ka’bah,
“Hajar aswad ini hanyalah batu yang tidak bisa memberikan kebaikan dan keburukan. Aku menciumnya karena melihat Nabi menciumnya.”
Jadi tidak ada muslim yang menyembah Kabah. Bahkan di zaman Nabi, ada sahabat yang melantunkan azan di atas Kabah.
Tidak ada orang yang menyembah sesuatu lalu berani berdiri di atasnya. Jadi Kabah adalah kiblat, hanya arah. Bukan disembah.
Baca: Perkara Pidum Didominasi Narkoba, Ansor Sangau Harap Instansi Terkait Rutin Sosialisasi
Baca: Perenang Muda Asal Kalbar Raih Emas di Thailand, Ini Kejuaraanya
Baca: Warga Kapuas Hulu Minta Polisi Tertibkan Galian C Tak Berizin
Apa isi di Dalam Kabah, Lihat Video Berikut
Di Makkah, calon haji akan melihat langsung Ka'bah, yang merupakan Bait Suci atau tempat beribadah kepada Allah yang pertama kali didirikan di muka bumi.
Juga disebut dengan nama Baitullah ('rumah Allah').
Bentuk bangunan Kakbah mendekati bentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.
Dimensi struktur bangunan ka'bah lebih kurang berukuran 13,10 meter tinggi dengan sisi 11,03 meter kali 12,62 meter.
Pintu
Pada awalnya bangunan Ka'bah terdiri atas dua pintu serta letak pintu Ka'bah terletak di atas tanah, tidak seperti sekarang yang pintunya terletak agak tinggi.
Pada saat Nabi Muhammad SAW berusia 30 tahun dan belum diangkat menjadi rasul, dilakukan renovasi pada Ka'bah akibat bencana banjir.
Pada saat itu terjadi kekurangan biaya,[butuh rujukan] maka bangunan Kakbah dibuat hanya satu pintu.
Adapula bagiannya yang tidak dimasukkan ke dalam bangunan Ka'bah, yang dinamakan Hijir Ismail, yang diberi tanda setengah lingkaran pada salah satu sisi Kakbah.
Saat itu pintunya dibuat tinggi letaknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa memasukinya, karena suku Quraisy merupakan suku atau kabilah yang dimuliakan oleh bangsa Arab saat itu.
Nabi Muhammad SAW pernah mengurungkan niatnya untuk merenovasi kembali Kakbah karena kaumnya baru saja masuk Islam, sebagaiman tertulis dalam sebuah hadits perkataannya: "Andaikata kaumku bukan baru saja meninggalkan kekafiran, akan aku turunkan pintu Ka'bah dan dibuat dua pintunya serta dimasukkan Hijir Ismail ke dalam Ka'bah", sebagaimana fondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrahim.
Ketika masa Abdullah bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan itu dibangun kembali menurut perkataan Nabi Muhammad SAW, yaitu di atas fondasi Nabi Ibrahim.
Baca: Warga Kapuas Hulu Minta Polisi Tertibkan Galian C Tak Berizin
Baca: Mempawah Expo 2018, Jadi Ruang Promosi Utama Bagi UMKM
Baca: LDSI At Tarbawi FKIP Untan Buka Donasi Hewan Kurban Untuk Disalurkan ke Desa Ini
Renovasi
Namun ketika terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan penguasa daerah Syam (Suriah, Yordania dan Lebanon sekarang) dan Palestina, terjadi kebakaran pada Ka'bah akibat tembakan peluru pelontar (onager) yang dimiliki pasukan Syam.
Abdul Malik bin Marwan yang kemudian menjadi khalifah, melakukan renovasi kembali Kakbah berdasarkan bangunan pada masa Nabi Muhammad SAW dan bukan berdasarkan fondasi Nabi Ibrahim.
Ka'bah dalam sejarah selanjutnya beberapa kali mengalami kerusakan sebagai akibat dari peperangan dan karena umur bangunan.
Ketika masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada masa kekhalifahan Abbasiyyah, khalifah berencana untuk merenovasi kembali ka'bah sesuai fondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi Muhammad SAW namun segera dicegah oleh salah seorang ulama terkemuka yakni Imam Malik karena dikhawatirkan nanti bangunan suci itu dijadikan ajang bongkar pasang para penguasa sesudah dia.
Sehingga bangunan Ka'bah tetap sesuai masa renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai sekarang.(wikipedia.org)
Isi Dalam
Selama ini kita sering melihat video Kabah dan Masjidil Haram.
Bagi yang pernah berhaji atau berumrah, bahkan telah melihat Kabah secara langsung.
Namun, bagaimana dalamnya Kabah tidak banyak yang tahu dan tidak sembarang orang bisa memasukinya.
Arab Saudi memiliki agenda rutin -konon setahun dua kali- untuk membersihkan dan merapikan bagian dalam Kakbah.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz langsung memimpin acara tersebut didampingi oleh Imam Masjidil Haram, Syaikh Abdurrahman As Sudais.
(eberita/NU-online/youtube)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Apa Isi Kabah dan Mengapa Umat Muslim Mengelilinginya? Lihat Video Eksklusif Raja Salman Ini.
Yuk Like Fanpage Tribun Pontianak Interaktif: