Semakin Bertambah, Dinsos Mempawah Sudah Tangai 30 Orang Terlantar di Tahun 2018
Dinas Sosial PP PA PM PD Mempawah, hingga pertengahan tahun 2018 ini telah menangani sekitar 30 orang terlantar
Penulis: Ferryanto | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ferryanto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,MEMPAWAH - Dinas Sosial PP PA PM PD Mempawah, hingga pertengahan tahun 2018 ini telah menangani sekitar 30 orang terlantar dan gangguan jiwa yang berada di Kabupaten Mempawah.
"26 ini gangguan jiwa dan 4 di antaranya terlantar, kalau yang gangguan jiwa ini kadang ada yang jalan sendiri, ada juga yang di telantarkan keluarganya,"papar Heru Agung Y.A. Kasi Rehabilitasi Sosial dari Dinas Sosial PP PA PM PD Mempawah.
Heru memaparkan bahwa bila pihaknya mendapati orang yang mengalami gangguan jiwa dan tidak ada pihak keluarga, maka pihak nya akan merujuk orang tersebut ke rumah singgah terlebih dahulu untuk di rawat sementara, sembari mengurus BPJS dan syarat administrasi lain untuk kemudian di rujuk ke rumah sakit Jiwa di Kota Singkawang.
Baca: LDSI At Tarbawi FKIP Untan Buka Donasi Hewan Kurban Untuk Disalurkan ke Desa Ini
"Untuk orang dengan gangguan jiwa akan di rawat di RUmah sakit selama 180 hari, kalau belum sembuh maka akan di pulangkan ke sini lagi, dan kita ururskan dulu administrasi lagi, setelah itu kita kirim lagi," tutur heru
Kemudian, bila pihaknya mendapati orang terlantar, maka pihaknya akan membantu orang tersebut untuk kembali ke daerah asalnya.
"Dulu juga ada orang terlantar, dari Palembang, nyari istrinya, malah di tipu orang, jadi kita bantu untuk di pulangkan ke kampung halamannya,"tuturnya.
Iapun berharap Pemerintah lebih memperhatikan masalah seperti ini, karena ia menilai semakin lama semakin banyak penelantaran orang dengan gangguan jiwa oleh keluarga.
Yang di sebabkan Karena kemiskinan dan ketidaktahuan tentang merawat ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).
Ia menyarankan Sebaiknya di provinsi, kabupaten/kota dibangun lingkungan pondok sosial (liposos) sebagai tempat rehabilitasi sosial dan membangun RSJ di wilayah Timur Kalbar.
karena saat ini menurutnya, semua dirawat di RSJ Prov Kalbar di Bodok Singkawang, kapasitas terbatas, sebagian kecil lainnya di Sungai Bangkong.