"Asosiasi ada 47 pintu yang tergabung, kita sudah dapat bersama dengan adanya rencana pembangunan jalan.
Mudah mudahan pembangunan ini tak menggerus kami, kalau kami tak lagi berjualan sini akan ada timbul masalah sosial baru nanti.
Sebetulnya jumlahnya lebih dari itu mereka belum tergabung dalam asosiasi," pungkasnya.
Sementara pemilik kios lainnya, Yuliana (30) yang telah tinggal 10 tahun di kios depan Sudarso mengaku pasrah apabila pemerintah menggusur lokasi tersebut karena ia menyadari kalau itu adalah lahan pemerintah dan meminta solusi terbaik jangan sampai dirugikan.
Bahkan pihaknya tinggal disana sudah sangat lama dari mertuanya yang sudah belasan tahun lalu, oleh karena itulah ia harapkan ada solusi terbaik dan ada ganti rugi untuk bangunan semi permanen yang telah dibuat.